Page 74 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 74

"Tapi faktanya, banyak upah minimum menjadi lan-dasan upah tertinggi," kata Ketua Umum
              Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASB1) Nining Eli tos dalam acara Satu Meja The Forum
              bertajuk "Buruh Menjerit di Tengah Covid" yang disiarkan Kompas TV, Rabu (1/12/2021) malam.

              Diskusi yang dipandu Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo itu diikuti narasumber
              lainnya, yakni Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani; Staf
              Khusus  Menteri  Ketenagakerjaan  Dita  Indah  Sari;  pakar  perburuhan  dari  Universitas  Gadjah
              Mada, Nabiyla Risfa Izzati; dan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Melki Laka
              Lena.

              Nining menuturkan, kenaikan UMP 2022 sebesar 1,09 persen memang menunjukkan kenaikan
              secara angka, tetapi tidak secara riil. "Coba lihat trend pascareformasi. Justru upah landai ke
              bawah, bukan lagi bagaimana peningkatan. Bayangkan pekerja harus memberikan kontribusi
              terhadap pengusaha dan pemerintah," ujarnya.

              Keterbukaan
              Nining  meminta  harus  ada  keterbukaan  dari  berbagai  pemangku  kepentingan  dalam
              pengambilan keputusan. KASBI melihat, sejak terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 78/2015
              sampai PP No 36/2021, keduanya tentang pengupahan, pemerintah tidak lagi mengedepankan
              peningkatan kesejahteraan kaum buruh.
              Dita Indah Sari menuturkan, pemerintah berharap dengan situasi upah minimum baru ini, baik
              buruh maupun pengusaha dapat memperkuat bipartit. Sebab, menurut Dita, upah minimum itu
              safety net. Sesuai PP No 36 Tahun 2021, perusahaan tidak boleh membayarkan upah minimum
              kepada pekerja yang masa kerjanya di atas satu tahun.

              "Kecuali, kalau perusahaannya bangkrut, itu lain cerita. Dalam keadaan perusahaan baik, harus
              bayar di atas upah minimum. Ini warning kami ke dunia usaha," kata Dita.

              Hariyadi B Sukamdani dari Apindo mengatakan, negara harus melihat masih banyak pekerja
              tidak terserap karena tidak ada lapangan pekerjaan. "Ini masalah besar. Kalau kembali seperti
              ini (soal upah minimum), terus aja debat kusir," ujar Hariyadi.

              Nabiyla  Risfa  Izzati  menuturkan,  harus  diakui  dari  sekian  banyak  kebijakan  pengupahan,
              enforcement  di  lapangan  masih  nol  besar.  Alhasil,  sangat  penting  bagi  pekerja  untuk
              memperjuangkan upah minimum dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

              (C ANTO SAPTOWALYONO)

























                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79