Page 103 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 103
Judul Kemnaker Perluas Penerima BSU hingga 1,7 Juta Pekerja
Nama Media beritasatu.com
Newstrend Bantuan Subsidi Upah 2021
Halaman/URL https://www.beritasatu.com/ekonomi/834441/kemnaker-perluas-
penerima-bsu-hingga-17-juta-pekerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-09-29 19:25:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Indah Anggoro Putri (Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker) Sisa Anggaran BSU tersebut
sebesar Rp 1.791.477,000 dan akan menyasar 1.791.477 pekerja. Anggaran yang ditetapkan
dan diberikan Komite PEN untuk Program BSU sebesar Rp.8,7 Triliun untuk 8.783.350 pekerja
terdampak Pandemi Covid-19
positive - Indah Anggoro Putri (Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker) Kami juga mendapat informasi,
kami harus melaporkan BSU. Alhamdulillah per hari ini mengalami progress yang signifikan, dari
target 8.783.350 pekerja
positive - Indah Anggoro Putri (Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker) Kami telah melakukan verified
data untuk menghindari bansos-bansos lain dan dikeluarkan dari data BSU
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan memperluas cakupan penerima program
Bantuan Subsidi Upah (BSU) secara nasional di 34 Provinsi tersebar di 514 kota/kabupaten.
Tentu kebijakan tersebut kabar baik bagi pekerja/buruh sektor formal yang terdampak pandemi
Covid-19. Menurut Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI & Jamsos)
Kemnaker, Indah Anggoro Putri, kebijakan perluasan penerima BSU ini, diputuskan lantaran
adanya sisa anggaran dan setelah melakukan koordinasi dengan Komite Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) dan Kementerian Keuangan untuk memperluas cakupan penerima program BSU.
KEMNAKER PERLUAS PENERIMA BSU HINGGA 1,7 JUTA PEKERJA
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan memperluas cakupan penerima program
Bantuan Subsidi Upah (BSU) secara nasional di 34 Provinsi tersebar di 514 kota/kabupaten.
Tentu kebijakan tersebut kabar baik bagi pekerja/buruh sektor formal yang terdampak pandemi
Covid-19.
102