Page 222 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 222

RI, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan,
              Direksi  BPJS  Ketenagakerjaan,  Pengurus  Serikat Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI), Pengurus
              Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.

              Lebih lanjut, sehubungan dengan sisa anggaran Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp1.791
              triliun,  Komisi  IX  DPR  RI  mendesak  Kemnaker  untuk  memanfaatkan  sisa  anggaran  tersebut
              dengan memperluas kepesertaan dan wilayah penerima bantuan terutama pada sektor informal.

              "Serta mendesak Dewan Jaminan Sosial Nasional lebih intens dalam melakukan pengawasan
              mulai dari validasi data hingga verifikasi data calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU)," tutur
              politisi Fraksi PKS itu.

              Ansory  menambahkan,  Komisi  IX  DPR  RI  juga  mendesak  Kemnaker  bersama  BPJS
              Ketenagakerjaan untuk bersama membangun tata kelola data sehingga seluruh manfaat jaminan
              sosial dan bantuan sosial lebih tepat sasaran.

              BPJS  Ketenagakerjaan  juga  diminta  untuk  mengembangkan  program  aplikasi  BPJS
              Ketenagakerjaan dengan memperkaya pilihan aplikasi di dalamnya. Agar dapat memudahkan
              peserta program BPJS Ketenagakerjaan dalam mengakses aplikasi tersebut.

              "Guna  memberikan  kemudahan,  memahami  kepesertaan  dan  mengklaim  program  program
              jaminan  kecelakaan  kerja,  program  jaminan  hari  tua,  program  jaminan  pensiun,  program
              jaminan kematian dan program jaminan kehilangan pekerjaan," tutupnya.

              BPJS  Ketenagakerjaan  atau  BPJAMSOSTEK  akan  mulai  membayarkan  manfaat  Jaminan
              Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  pada  Februari  2022.  "Februari  2022  nanti  sesuai  ketentuan  PP
              Nomor 37 Tahun 2021, pemberian manfaat, baik itu uang tunai, akses informasi pasar kerja,
              maupun  pelatihan  kerja  sudah  mulai  kami  deliver  sesuai  ketentuannya,"  ujar  Direktur
              Perencanaan  Strategis  dan  Teknologi  Informasi  BPJS  Ketenagakerjaan  atau  BPJAMSOSTEK
              Pramudya  Iriawan  Buntor  dalam  rapat  dengar  pendapat  dengan  Komisi  IX  DPR  RI,  Selasa
              (28/9/2021).

              JKP merupakan jaminan sosial yang diberikan kepada pekerja/buruh yang mengalami pemutusan
              hubungan kerja (PHK). Program JKP memberikan tiga manfaat bagi pesertanya, yakni manfaat
              berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja.[].






























                                                           221
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227