Page 42 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 42
Judul Kenaikan Upah Minimum Diharapkan Proporsional
Nama Media Kompas
Newstrend Penetapan UMK 2022
Halaman/URL Pg9
Jurnalis Age
Tanggal 2021-09-30 04:40:00
Ukuran 109x358mmk
Warna Warna
AD Value Rp 164.045.000
News Value Rp 492.135.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Elly Kosita Silaban (Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia) Untuk
sektor yang masih jalan, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak menaikkan upah minimum.
Kami tidak mau bombastis, cukup 5-7 persen
negative - Elly Kosita Silaban (Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia) Surat
edaran-surat edaran itu banyak dijadikan legitimasi oleh pengusaha yang nakal untuk tidak
menjalankan kewajibannya selama pandemi
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Kami sudah melakukan survei ke pasar di tiap daerah dan
sudah didapatkan rata-rata nasionalnya. Ada peningkatan harga beberapa kebutuhan hidup di
pasar sehingga ketika dikalkulasi, dari 60 item itu muncul kenaikan rata-rata upah 7-10 persen
positive - Adi Mahfudz (Wakil Ketua Depenas) Secara normatif kita memang tetap harus
mengikuti regulasi. Tetapi, dengan kondisi saat ini, saya kira ada yang perlu di-kecualikan.
Semua harus dikembalikan ke kemampuan perusahaan. Saat normal pun diizinkan sejauh ada
kesepakatan bersama
negative - Adi Mahfudz (Wakil Ketua Depenas) Kita tidak bisa merujuk pada upah minimum yang
harus naik terus. Selama ini sudut pandang kita salah. Upah minimum itu, kan, sifatnya jaring
pengaman, bukan upah layak atau upah efektif
Ringkasan
Kalangan buruh menolak penetapan upah minimum tahun 2022 sesuai Undang-Undang Cipta
Kerja mengingat regulasi sapu jagat itu sedang diuji materi. Buruh berharap tetap ada kenaikan
upah yang proporsional tahun depan dengan menyesuaikan kondisi sejumlah sektor usaha yang
sedang terdampak pan-demi Covid-19.
41