Page 168 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 168
( ) Ida meyakini, produk industri perfilman Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan
produk perfilman negara lain. Tren perfilman Indonesia sebelum pandemi Covid-19 melanda
juga menunjukkan kemajuan yang bagus.
"Dengan SKKNI ini, saya berharap peningkatan kualitas SDM yang kita bangun di bidang
perfilman memiliki standar dan tolak ukur yang jelas," ucapnya.
Keberadaan SKKNI ini juga diharapkan bisa mendorong nilai kompetitif dari pekerja seni di
bidang perfilman, dan bisa mendorong kerjasama perfilman dengan negara-negara lain. "Ini
adalah salah satu cara kita membangun SDM kompetitif. Dengan kompetensi yang sesuai
standar, perfilman kita bisa memiliki daya saing yang luar biasa," pungkasnya.
Sebelumnya, penyusunan SKKNI perfilman diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud). Hingga saat ini, sudah resmi terbentuk 14 SKKNI bidang perfilman
oleh Kemenaker.
"SKKNI Bidang Film pertama kali diinisiasi oleh Kemendikbud dan ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 273 Tahun 2011 tentang Penetapan SKKNI
Bidang Sensor Film," jelas Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Bambang
Satrio Lelono.
Ia menyampaikan, penyusunan SKKNI melibatkan para pemangku kepentingan, diantaranya,
Pusat Pengembangan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Ketenagakerjaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, UPT Kebudayaan,
Lembaga Sertifikasi Profesi, Asosiasi Perfilman (pelaku seni dan film), akademisi, praktisi film,
dan SMA/SMK. (akr).
167