Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 207
"Saya sebagai pemerintah, ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan, partisipasi
masyarakat, terutama dari keluarga besar NU melalui LAZISNU," katanya, saat menjemput Etty
di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/7/2020).
Etty juga dijemput oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny
Ramdhani; Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid; anggota DPR RI Komisi IX, Anggia Ermarini dan
Nihayatul Wafiroh. Menurut Ida, peran masyarakat dan advokasi perwakilan Indonesia untuk
Arab Saudi sangat besar atas pembebasan dan kepulangan Etty ke Indonesia.
"Saya kira, ini kerja teman-teman perwakilan kita yang sudah mengadvokasi Bu Etty, dan
akhirnya beliau dibebaskan dengan diyat yang harus dibayar. Diyat itu atas dukungan dari
seluruh masyarakat, termasuk temen-temen Komisi IX yang mensuport juga," kata Ida.
Sebagaimana diketahui, Etty binti Toyyib merupakan PMI asal Majalengka, Jawa Barat yang
lolos dari hukuman mati di Arab Saudi berkat tebusan 4 juta riyal atau Rp 15,5 miliar. Etty Toyyib
merupakan PMI yang bekerja di Kota Taif, Arab Saudi. Pada 2001, Etty didakwa menjadi
penyebab meninggalnya sang majikan, Faisal al-Ghamdi. Etty dituduh meracuni sang majikan.
Pada kesempatan ini, Ida menyatakan komitmennya untuk terus mengadvokasi PMI yang
tengah mengalami masalah. Ia juga menyatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan
menjemput PMI yang mengalami masalah imigrasi di Malaysia dan akan segera pulang.
"Dalam waktu dekat, kami akan menjemput teman-teman yang mengalami masalah imigrasi di
Malaysia, yang alhamdulillah dibebaskan tanpa denda. Itu juga atas kerja keras semua pihak,
melalukan diplomasi dengan temen-teman di Malaysia," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sedang melakukan moratorium dengan pemerintah Arab Saudi
untuk penempatan PMI. Nantinya, penempatan akan dilakukan melalui Sistem Penempatan Satu
Kanal (SPSK) SPSK. Menurutnya, dengan sistem tersebut, perlindungan terhadap PMI akan lebih
maksimal karena berbadan hukum, bukan perorangan.
Terkait permintaan pembukaan kembali penempatan PMI ke luar negeri, Ida mengatakan
sebelum melakukan penempatan PMI, pihaknya masih melakukan koordinasi dan evaluasi
dengan berbagai gugus tugas dan negara penempatan karena pandemi Covid-19 masih
berlangsung. Penundaan sementara keberangkatan PMI merupakan sebagai perlindungan
terhadap PMI.
"Kami sedang menyusun protokol untuk penempatan kembali. Kami sedang koordinasi dengan
gugus tugas menyangkut kesiapan negara penempatan. Jadi kita tunda sementara
pemberangkatan karena memang semua negara penempatan juga mengalami pandemi,"
terangnya..
206