Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 97

Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Majalengka,
              Sadili, mengaku bersyukur Eti telah terbebas dari hukuman mati dan kini telah sampai di Jakarta.
              "Tapi tidak langsung ke Majalengka karena harus dikarantina dulu," kata Sadili, Selasa (7/7).

              Eti dijatuhi hukuman mati atas tuduhan membunuh majikannya, Faisal bin Said Abdullah Al
              Ghamdi, dengan racun. Dia pun dijebloskan ke penjara sejak 2002 silam.

              Sadili mengatakan, pembebasan Eti telah menempuh proses yang sangat panjang. Tak hanya
              pemerintah, bantuan pun datang dari berbagai kalangan. "Alhamdulillah, terima kasih kepada
              semua pihak yang telah membantu pembebasan Eti," tutur Sadili.

              Semula, ahli waris majikan Eti meminta diyat sebesar 30 juta real atau Rp 107 miliar. Namun,
              setelah  proses  tawar  menawar  dengan  berbagai  pendekatan,  ahli  waris  majikan  akhirnya
              bersedia menurunkan diyat menjadi sekitar Rp 15,5 miliar.

              Terpisah,  Sekda  Majalengka,  Eman  Suherman,  menambahkan,  setibanya  di  Tanah  Air,  Eti
              diharuskan menjalani test PCR terlebih dahulu. "Insya Allah kalau hasilnya negatif, langsung
              pulang ke Majalengka," terang Eman.

              Pemerintah  setempat  pun  sedang  menyiapkan  kedatangan  Eti.  Eman  menyampaikan  rasa
              terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu pembebasan Eti dari hukumannya.
              Dia mengatakan, pembebasan Eti selama ini telah melewati proses yang sangat panjang. N lilis
              sri handayani.
















































                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102