Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 99

Dalam  persidangan,  keluarga  majikan  menuntut  hukuman  mati  kisas  dan  pengadilan
              memutuskan hukuman mati/qisas.

              Hukuman  mati  kisas  berdasarkan  Putusan  Pengadilan  Umum  Thaif  No.  75/17/8  tanggal
              22/04/1424H  (23/06/2003M)  yang  telah  disahkan  Mahkamah  Banding  dengan  Nomor
              307/Kho/2/1 tanggal 17/07/1428 dan telah disetujui Mahkamah Agung dengan Nomor 1938/4
              tanggal 2/12/1429 H karena membunuh majikannya warga negara Arab Saudi, Faisal bin Said
              Abdullah Al Ghamdi dengan cara diberi racun.
              Mulanya ahli waris majikannya meminta diyat sebesar 30 juta real atau Rp 107 miliar agar Etty
              diampuni dan tidak dieksekusi.

              Namun setelah ditawar dan dilakukan berbagai pendekatan, akhirnya ahli warisnya bersedia
              memaafkan dengan diyat sebesar 4 juta riyal Saudi atau Rp 15,2 miliar.

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  menjemput  langsung  kedatangan  Etty  di  Soekarno-
              Hatta, Terminal 3 ruang VVIP.

              Menteri Ida mengatakan, sudah sepantasnya Etty mendapatkan perlindungan dari negara. Etty
              juga dapat bebas dari balik jeruji besi setelah adanya sumbangan dari para dermawan berbagai
              pihak  di  Indonesia.  Termasuk  dari  Lembaga  Zakat  Infaq,  dan  Sodaqah  Nahdlatul  Ulama
              (LAZISNU) yang penggalangannya dilakukan sejak 2018.

              "Kita  sampaikan  melalui  pemerintah  bantu  ibu  Etty.  Alhamdulillah  perjuangan  teman-teman
              sudah terbayar dan lihat hasilnya," kata Ida.

              Menurut  Ida,  hukuman  Etty  Toyib  salah  satunya  disebabkan  adanya  salah  komunikasi  saat
              jalannya pengadilan dakwaan di Arab Saudi.

              "Sebenarnya ini karena lagi-lagi ada persoalan bahasa, salah paham. Bu Etty ini salah paham
              beliau  dituduhkan  dengan  bahasa  Arab  yang  beliau  memberikan  kesaksian  yang  berbeda
              dengan sesungguhnya," ungkap Ida.


              Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Etty Toyib langsung menangis dan tak henti-hentinya
              mengucapkan syukur.

              "Alhamdulillah  bahagia,  siapa  yang  enggak  bahagia  dikurung  18  tahun  bisa  balik  lagi  ke
              Indonesia, bebas dari segala-galanya," kata kata Etty bahagia.

              Etty mengaku bersyukur sudah bisa kembali ke Indonesia, setelah merasakan kehidupan 18
              tahun di dalam penjara. Padahal sebelum dipenjara, Etty hanya bekerja dengan majikannya 1
              tahun 2 bulan saja.

              "Yang penting sekarang sudah pulang, rindu keluarga, rindu orang-orang Indonesia, itu saja
              sudah bersyukur banget," ucap Etty.

              Etty Toyib menceritakan pengalamannya 18 tahun di dalam kurungan penjara. Mulai dari rajin
              mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) sampai mampu menghapal Alquran.

              18 tahun bukanlah waktu yang sebentar yang harus ditempuh Etty, menghabiskan hidupnya di
              dalam penjara. Namun ternyata, Etty bisa memanfaatkannya dengan berbagai hal yang berguna
              bagi dirinya sendiri.

              "Saya  pakai  dengan  menghapal  Alquran,"  kata  Etty  saat  tiba  di  Bandara  Soekarno  Hatta,
              Tangerang, Senin, 6 Juli 2020.



                                                           98
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104