Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 98
Judul 6 Hal Terkait Etty Toyib, TKI yang Lolos Hukuman Mati Arab Saudi
Nama Media liputan6.com
Newstrend Kepulangan PMI Etty
Halaman/URL https://www.liputan6.com/news/read/4298952/6-hal-terkait-etty-
toyib-tki-yang-lolos-hukuman-mati-arab-saudi
Jurnalis Devira Prastiwi
Tanggal 2020-07-07 18:32:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bakal menjemput kepulangan Pekerja Migran Indonesia
(PMI) asal Majalengka, Etty binti Toyib.
Rencananya, penjemputan dilakukan pada Senin (6/7/2020) pukul 16.00 WIB di Bandara
Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. "Saya nanti sore jemput Bu Etty di bandara. Doakan Bu
Etty sampai Indonesia dan rumahnya dengan selamat," kata Ida di Jakarta, dikutip dari
keterangan resminya, Senin (6/7/2020).
6 HAL TERKAIT ETTY TOYIB, TKI YANG LOLOS HUKUMAN MATI ARAB SAUDI
Jakarta - Etty Toyib , Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka, Jawa Barat lolos dari
hukuman mati di Arab Saudi.
Sebelumnya, Etty Toyib didakwa menjadi penyebab meninggalnya sang majikan, Faisal Al-
Ghamdi dengan tuduhan meracuninya.
Dalam persidangan, keluarga majikan menuntut hukuman mati kisas dan pengadilan
memutuskan hukuman mati/qisas pada 2001 silam.
Etty Toyib pun kini sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.05 WIB pada Senin,
6 Juli 2020 usai bebas dari hukuman mati.
"Alhamdulillah bahagia, siapa yang enggak bahagia dikurung 18 tahun bisa balik lagi ke
Indonesia, bebas dari segala-galanya," kata kata Etty setibanya di Tanah Air, Senin, 6 Juli 2020.
Meski sudah berhasil sampai di Indonesia, Etty tidak bisa langsung pulang ke kampung
halamannya lantaran harus menjalani karantina terlebih dahulu.
Berikut 6 hal terkait Etty Toyib , TKI yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi dihimpun
Liputan6.com : Pada 2001, Etty Toyib didakwa menjadi penyebab meninggalnya sang majikan,
Faisal Al-Ghamdi dengan tuduhan meracuni sang majikan.
97