Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 42
I Wayan Sudimayasa (28), warga Bunutan, Amed, Karang Asem, Bali, lolos program Kartu
Prakerja gelombang pertama. Bapak satu anak itu mengambil paket pelatihan membuat aneka
jajanan rumah yang ia beli lewat platform sekolah.mu seharga Rp 200.000. Ia sebelumnya
bekerja sebagai room-boy di sebuah vila di kawasan Amed.
Dari paket tersebut, ia memperoleh materi tertulis berisi resep-resep masakan jajanan rumah,
seperti sop buah dan gorengan. "Saya dapat bahan tertulis berisi resep-resep jajanan rumahan,
tidak ada kelas video atau ujian. Jadi, praktik sendiri langsung di rumah," katanya, Selasa
(5/5/2020).
Menurut Wayan, ia mengambil kelas itu untuk mengisi hari-hari kosong disertai harapan suatu
hari nanti bisa memulai usaha jajanan sendiri. Ia tak mengatakan berharap mendapat pekerjaan
dari keterampilan barunya dari kelas di Prakerja itu, apalagi pada masa pandemi ini.
Namun, untuk memulai usaha sendiri, ia masih kesulitan modal. Sejauh ini, hasil masakan masih
ia coba untuk konsumsi keluarga kecilnya sendiri.
Selain mengikuti kelas pelatihan, motivasi mengikuti program ini tentunya memperoleh insentif
Rp 600.000 per bulan selama empat bulan. Ternyata pencairan dananya cukup lama. Wayan
menunggu hingga beberapa pekan setelah menyelesaikan pelatihan pertama untuk memperoleh
uang tersebut. "Menurut saya, program ini positif," ujarnya.
Warga Bali lainnya yang mengaku mendapat manfaat dari Kartu Prakerja adalah Ni Made Suma
Sari (23). Ni Made yang tinggal di Badung ini berharap kelas di Prakerja dapat membantunya
memperoleh pekerjaan. Dia lolos menjadi peserta Kartu Prakerja gelombang pertama dan
memilih kelas Bahasa Inggris untuk pelaku pariwisata dan jasa pelatihan di platform Mau Belajar
Apa dengan lembaga pelatihan bernama Paradigm.
Kelas seharga Rp 800.000 itu berlangsung selama sembilan kali pertemuan dengan pengajar
orang asing. Pertemuan berlangsung lewat aplikasi Zoom.
Ni Made kehilangan pekerjaannya di sebuah kedai kopi di Badung, Bali, sejak Covid-19 melanda.
Selain materi pelatihan, uang insentif dari Prakerja ia nilai akan sangat membantu karena
hilangnya pekerjaan itu.
Pengalaman mengikuti pelatihan daring lewat program Kartu Prakerja juga diakui bermanfaat.
Terlebih untuk mereka yang belum mengetahui seluk-beluk dari materi yang diberikan.
Tauflkhul Hidayah (20), warga Pangkep, Sulawesi Selatan, memilih paket kelas pemasaran
daring melalui platform sekolah.mu. Tauflkhul berminat belajar berjualan lewat media daring
setelah pada Maret lalu kehilangan pekerjaannya di sebuah rumah makan di jalan poros
Makassar-Parepare. Rumah makan tempatnya bekerja tutup karena setelah pandemi Covid-19
nyaris tak ada pelanggan datang.
Meski pelatihan yang ia selesai ikuti belum mendatangkan pekerjaan dan Tauflkhul juga belum
dapat memulai usaha, ia menilai pengalaman selama mengikuti pelatihan melalui program Kartu
Prakerja sangat bermanfaat.
"Di sana saya dapat strategi pemasaran dan materi-materi lain, sangat bermanfaat untuk bisa
dipraktikkan buat saya. Saya masih tertarik mau lanjutin ambil kelas marketing pemasaran di
Bukalapak," kata Tauflkhul.
Kebutuhan perusahaan
41