Page 140 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 140
Hasan Afriandi, yang menjadi ABK di salah satu kapal berbendera China, Lu Huang Yu 117
dan Lu Huang Yu 118, ditemukan meninggal dunia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan update terkait kasus perbudakan dan
pelarungan yang dialami ABK WNI di kapal ikan dari China. Pada proses investigasi ini,
Indonesia meminta agar warga China hadir sebagai saksi. Pihak Kemlu juga bekerja sama
dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menerbitkan akta kematian bagi ABK yang
meninggal dunia. Akta tersebut dibutuhkan sebagai prasyarat asuransi.
KEMLU CHINA SOAL ISU ABK WNI: INDONESIA HARUS BERTINDAK KONKRET
Pemerintah China meminta Indonesia mengambil tindakan konkret soal tewasnya anak buah
kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia di dalam kapal berbendera China.
"China memberikan perhatian soal ini. China meminta pihak Indonesia mengambil tindakan
konkret dan efektif untuk melindungi hak dan kepentingan kapal nelayan China dan anggota
kru serta agar masalah ini bisa tertangani secara tepat dan cepat," kata juru bicara
Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Jumat (10/7), seperti dikutip dari
Antara, Minggu (12/7/2020).
Pihaknya akan terus menjalin komunikasi secara intensif dengan pihak Indonesia mengenai
kasus itu.
Menurut dia, kapal penangkap ikan tersebut berlayar secara normal di rute internasional.
Namun pihaknya menyayangkan sikap Indonesia yang menahan kapal penangkap ikan
berbendera China itu tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
Seorang WNI, Hasan Afriandi, yang menjadi ABK di salah satu kapal berbendera China, Lu
Huang Yu 117 dan Lu Huang Yu 118, ditemukan meninggal dunia.
"Informasi awal yang diterima ada seorang warga negara kita diduga dianiaya hingga
meninggal dunia, seperti pengalaman sebelumnya sebagian besar tenaga kerja kita yang
bekerja di kapal ikan asing diperlakukan tidak manusiawi dan berdasarkan dokumen untuk
mereka bekerja sering kali dipalsukan dan tidak benar isinya. Sehingga dugaan kami kedua
kapal ini salah satunya merupakan tempat dilakukannya penganiayaan dan ABK lainnya
sebagai saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Kepala Polda Kepri Inspektur Jenderal
Polisi Aris Budiman, Rabu (8/7).
Polda Kepri telah meminta keterangan 23 ABK berkewarganegaraan asing dan akan meminta
keterangan 15 ABK berkewarganegaraan China dan delapan ABK berkewarganegaraan
Filipina terkait kematian WNI di perbatasan perairan Indonesia-Singapura itu.
Dalam meminta keterangan tersebut, Polda Kepri juga berkoordinasi dengan Kedutaan Besar
Filipina dan Kedutaan Besar China di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan update terkait kasus perbudakan dan
pelarungan yang dialami ABK WNI di kapal ikan dari China. Pada proses investigasi ini,
Indonesia meminta agar warga China hadir sebagai saksi.
Page 139 of 345.