Page 137 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 137
TNI AL dan Bakamla serta pihak keamanan laut lainnya sudah terlebih dahulu mendapatkan
informasi tersebut.
"Informasi tersebut dari Kabinda dan pada pukul 06.00 Wib itu saya perintahkan Ditpolairud
untuk bergabung," ujarnya.
Aris menyebutkan dalam perbantuan pengamanan tersebut pihaknya juga mengerahkan satu
helikopter dan satu peleton Brimob dari Polda Kepri.
"Kita juga mengerahkan satu helikopter dengan menyiagakan dua sniper dari Brimob untuk
membantu pengejaran. Berdasarkan pengalaman beberapa kali saat pengamanan bila
anggota kurang, jumlah dari orang di atas kapal mereka yang diserang." "Sehingga atas
inisiatif kami bersama pak Danlantamal, saya menurunkan satu peleton Brimob untuk
mendukung rekan-rekan kita TNI AL yang sudah terlebih dahulu mengamankan di atas kapal,"
jelas Aris.
Aris juga menyatakan bahwa ABK yang meninggal tersebut diketahui berdasarkan laporan
keluarga pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.
Adapun kejadian meninggalnya ABK tersebut berada di perairan Indonesia.
"Tanggal 29 Juni 2020 sudah meninggal. Artinya tempat kejadian perkara itu berada di
wilayah yurisdiksi Indonesia dan dianiaya adalah WNI walaupun diatas kapal asing tetapi
dilakukan di atas perairan Indonesia," kata Aris.
Sehingga menurut Aris, penanganan hukum dan kewenangan berada di kepolisian, TNI AL,
Bakamla RI.
Aris mengungkapkan kapal Lu Huang Yu 117 dan 118 telah berlayar selama kurang lebih 7
bulan lamanya. Kapal tersebut berangkat dari Singapura dan sudah berlayar hingga
Argentina. Adapun ABK kapal dari dua kapal itu, setelah dilakukan pemeriksaan protokol
kesehatan akan dimintai keterangan lebih lanjut oleh kepolisian.
Penulis: Alamudin Hamapu Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Kronologi
Dua Kapal Berbendera China Diamankan Tim Gabungan TNI/Polri di Perairan Kepri.
Page 136 of 345.