Page 217 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 217
"Protokol Lapak Asik ini terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk juga
beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK. Untuk mengantisipasi
kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan dari peserta saat mengakses Lapak Asik, kami
terus belajar dan mengembangkan sistem agar tetap reliable", tuturnya, Terkait dengan
pengembangan sistem Teknologi Informasi, BPJAMSOSTEK berusaha terus dapat beradaptasi
dengan perkembangan terkini. Menurut Sumarjono, perkembangan dan penerapan teknologi
di BPJAMSOSTEK sangat baik.
"Mulai dari sistem administrasi kepesertaan, pengajuan klaim hingga aplikasi mobile yang
mendukung berbagai fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan peserta. Semua telah
diterapkan di BPJAMSOSTEK dan berjalan dengan baik. Termasuk juga dengan sistem yang
digunakan oleh protokol Lapak Asik, semua dikembangkan dan dikelola oleh internal
BPJAMSOSTEK," ujar Sumarjono.
Kemudahan yang ditawarkan melalui Lapak Asik bukan tanpa kekurangan, namun pihak
BPJAMSOSTEK terus berkeinginan untuk selalu melampaui ekspektasi peserta dalam
memberikan layanan. Jika peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui
Lapak Asik, layanan One to Many sudah menjadi solusi untuk dapat mengakomodir kendala
yang dialami peserta.
"Kami bahkan telah membuka layanan offline di Kantor-kantor Cabang dengan tetap
berpedoman pada kebijakan PSBB. Layanan One to Many yang kami terapkan dinilai mampu
memberikan layanan yang optimal dengan waktu yang efisien," imbuh Agus.
Layanan One to Many yang dimaksud Agus ini berupa layanan offline di Kantor Cabang
BPJAMSOSTEK menggunakan fasilitas video yang terhubung dengan petugas pelayanan dan
mengakomodir 4-6 orang peserta dalam waktu yang bersamaan.
Sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK
mengkonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. Jika
sebelumnya pada masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di
era new normal pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang. Bahkan pada tanggal
2 Juli, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia. Hal ini tidak
lain karena adanya peningkatan kapasitas baik dari infrastruktur TI maupun personil yang
bertugas di bagian Customer Service.
Senada dengan peningkatan layanan, terhitung hingga Juni 2020, jumlah pengajuan klaim
JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10% (yoy) dengan nominal
mencapai Rp14,35 Triliun atau meningkat 16% (yoy). Jika dilihat dari pengajuan klaim
sepanjang bulan Juni 2020, terjadi lonjakan sebesar 131% atau sebanyak 287,5 ribu dengan
nominal Rp3,51 Triliun, dimana jumlah tersebut meningkat 129% lebih besar dibanding
pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni tahun 2019 yaitu sebanyak 124,5 ribu pengajuan
klaim JHT.
Melkiades selaku Wakil Ketua Komisi IX bersama dengan seluruh penanggap yang lain
memberikan apresiasi atas langkah BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan selama
masa pandemi melalui mekanisme Lapak Asik. Secara spesifik Melki menekankan agar pihak
BPJAMSOSTEK memperkuat mekanisme pelayanan baru ini dalam sebuah regulasi, sehingga
menghasilkan keseragaman di seluruh kanal layanan BPJAMSOSTEK.
Senada dengan Melki, Laode Ida juga mengapresiasi dan telah membuktikan secara langsung
kesuksesan pelayanan Lapak Asik di salah satu cabang BPJAMSOSTEK. Dirinya beranggapan
mekanisme ini patut ditiru oleh institusi lain karena mampu menyederhanakan birokrasi dan
Page 216 of 345.