Page 284 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 284
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan terpidana kasus pembunuhan di
Arab Saudi pada 2002 silam, Etty bin Toyyib dibebaskan dari hukuman mati. Bahkan Etty
sudah tiba di Tanah Air pada 6 Juli lalu.
"Yang bersangkutan tiba di Tanah Air pada 6 Juli. Pembebasan Ibu Etty ini merupakan proses
yang panjang," kata Retno dalam jumpa pers virtual, Jumat, 10 Juli 2020.
Retno mengatakan KBRI Riyadh telah melakukan pendekatan ke keluarga korban sebanyak
20 kali. Selain itu, kata Retno akses kekonsuleran sudah dilakukan 43 kali.
Kemenlu juga melakukan pendekatan keluarga sebanyak 9 kali, yaitu dengan keluarga Etty.
Serta, kata Retno, Kemenlu memfasilitasi reuni keluarga di Indonesia ke Arab Saudi sebanyak
tiga kali.
"Diplomasi tingkat tinggi juga dilakukan langsung antara Presiden Jokowi dan Raja Arab Saudi
Salman Abdulaziz. Presiden juga menulis surat ke Raja Saudi sebanyak dua kali," imbuhnya.
Upaya tersebut membuahkan hasil dan pihak ahli waris yang menjadi kunci, akhirnya bersedia
memberikan pemaafan bagi Etty melalui diyat. Retno mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang sudah membantu proses pembebasan Etty, termasuk Nahdlatul Ulama dan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Ke depan, kita akan terus kerja keras, terutama memperkuat kerja sama unutk penguatan
aspek pencegahan. Pencegahan akan semakin efektif jika sejak proses rekrutmen dapat
diberikan pemahaman mengenai hukum dan aturan baku yang berlaku di negara tujuan
pekerjaan," tutur Retno.
Dia juga menegaskan pentingnya edukasi kepada pekerja migran Indonesia, seperti
pentingnya mematuhi hukum setempat, pemahaman kepada WNI untuk tidak mengambil
langkah yang melawan hukum jika menghadapi masalah.
"Dan laporkan ke perwakilan atau menghubungi perwakilan jika menghadapi masalah,"
tegasnya.
Etty merupakan pekerja migran Indonesia asal Majalengka, Jawa Barat. Etty didakwa menjadi
penyebab meninggalnya sang majikan, Faisal Al-Ghamdi.
Dalam persidangan, keluarga majikan menuntut hukuman mati qisas dan pengadilan
memutuskan hukuman mati/qisas pada 2001 silam. Kini, meski sudah berhasil tiba di
Indonesia, Etty tidak bisa langsung pulang ke kampung halaman lantaran harus menjalani
proses karantina covid-19 terlebih dahulu.
(FJR).
Page 283 of 345.