Page 324 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 324
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Obon Tabroni mengatakan secara teori,
pemerintah harus menyediakan pelatihan kepada angkatan kerja. Namun, berdasarkan
pengalamannya, kemampuan itu bisa dipelajari secara cepat sesuai dengan industri yang
membutuhkan.
"Orang ngelas dan bongkar motor itu enam bulan sudah jago. Yang paling penting itu
sebenarnya mental. Mental (bekerja- red ) di industri berbeda dengan agraris. Kalau orang
pabrik itu harus disiplin dan etos kerjanya (tinggi- red )," ujarnya kepada SINDOnews ,
Kamis 9 Juli 2020.( ) Pemerintah, kata dia, perlu menyediakan pelatihan pada sektor-sektor
industri baru dan sedang berkembang, seperti editing video dan sebagainya. Saat ini industri
digital merupakan yang paling pesat berkembang.
Masalahnya saat ini, industri sedang lesu sehingga nyaris tidak bisa menyerap tenaga kerja.
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan awal pandemi Covid-19 yang terdampak adalah
pariwisata dan penerbangan. Dampaknya terus berlanjut ke sektor ritel dan sekarang industri
otomotif.
Kabar gembiranya beberapa negara sudah mulai membuka dan menggerakkan
perekonomiannya kembali. Obon menerangkan pemerintah harus mempermudahkan
penyediaan bahan baku dari luar negeri. Tak bisa dimungkiri, Indonesia masih
ketergantungan bahan baku dari luar negeri.
"Jangka panjangnya, mendorong pembentukan industri pembuatan komponen dan bahan
baku yang lain di Indonesia. Ke depan momentum memperbaiki," ucapannya.
Obon menerangkan pandemi Covid-19 ini membuat upaya mendongkrak daya beli
masyarakat menjadi dilematis. Di satu sisi, peningkatan daya beli akan menghidupkan
perekonomian dan membuka lapangan kerja. Di sisi lain, penyebaran virus Sars Cov-II masih
terjadi dan jumlah kasus positif Covid-19 makin banyak.
"Kalau dibuka dan bebas dengan protokol kesehatan, dalam praktiknya tidak begitu. Industri
enggak mungkin satu orang dikasih jarak, space-nya enggak mungkin," tuturnya.
(dam).
Page 323 of 345.