Page 40 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 40
Bentuk bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta itu adalah, peserta membeli video pelatihan
online yang disediakan lembaga penyedia pelatihan. Lembaga ini ditunjuk Pemerintah.
Kemudian, peserta mengikuti pelatihan. Setelah itu, peserta diberi sertifikat digital. Jadi, Kartu
Prakerja akan lebih menguntungkan bagi lembaga penyedia pelatihan ketimbang para
pesertanya.
Salah satu yang disorot ICW soal kemudahan materi yang bisa diakses masyarakat melalui
Youtube...
Nah, terlebih lagi itu, berbagai pelatihan yang disediakan lembaga penyedia Kartu Prakerja,
tidak jauh berbeda dengan video yang ada di YouTube.
Apa yang Anda garis bawahi dari program ini?
Efektivitas bentuk kegiatan inilah yang menjadi persoalan. Sebab, saat ini yang dibutuhkan
masyarakat bukan pelatihan. Jika pelatihan offline saja banyak dilaporkan tidak efektif,
apalagi pelatihan online yang belum tentu dipahami dan dikuasai dengan baik oleh
masyarakat. Ditambah lagi, setelah pelatihan, tak ada jaminan bagi para peserta kartu
prakerja itu akan mendapatkan pekerjaan.
Bagaimana dengan penunjukan platformnya?
Penggunaan jasa delapan digital platform yang menyediakan bahan serta pelaksana pelatihan
ini, anggarannya sangat besar. Sebesar Rp 5,6 triliun dari keseluruhan Rp 20 triliun program
prakerja yang dialokasikan pemerintah, dari keseluruhan anggaran penanganan pandemik
virus corona sebesar Rp 405,1 triliun.
Lantas, apa yang perlu dilakukan pemerintah?
Saya mendesak agar anggaran Kartu Prakerja sebesar Rp 5,6 triliun itu, dialihkan menjadi
bantuan sosial untuk jutaan pekerja yang terkena PHK. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini
adalah, bantuan sosial bagi jutaan pekerja yang terkena PHK, korban dampak pandemi Covid-
19.
Bagaimana teknisnya?
Pemerintah memiliki perangkat di Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas) yang memiliki pengalaman
memadai untuk menjalankan program pembinaan, pelatihan dan produktivitas. nnm
Page 39 of 345.