Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 06 DESEMBER 2019
P. 109
Title PENGAKUAN TKI YULI YANG DIDUGA DIDEPORTASI AKIBAT TULIS DEMO HONG KONG
Media Name liputan6.com
Pub. Date 05 Desember 2019
https://www.liputan6.com/global/read/4127052/pengakuan-tki-yuli-yang-d iduga-
Page/URL
dideportasi-akibat-tulis-demo-hong-kong
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Tenaga Kerja (TKI) Yuli Riswati dideportasi dari Hong Kong pada 2 Desember 2019.
Kepulangan Yuli ke Tanah Air secara mendadak memicu reaksi keras dari beberapa
pihak di Indonesia. Sementara bagi Yuli sendiri, deportasi dan peristiwa yang
mendahuluinya telah meninggalkan luka.
Akhir September, sekitar dua bulan sebelum dipulangkan, Yuli (38) ditangkap oleh
petugas Imigrasi Kowloon Bay, Hong Kong, di rumah majikannya dengan dugaan
pelanggaran izin tinggal di wilayah itu. Ia sempat ditahan namun dipulangkan saat
tengah malam di hari yang sama, dengan jaminan 500 dolar Hong Kong (atau
sekitar Rp 900 ribu).
Yuli mengakui kesalahannya. Visa kerjanya memang hanya berlaku sampai 27 Juli
2019. Tapi di lain pihak, ia mengatakan dirinya memiliki kontrak kerja di Hong Kong
yang berlaku dari tanggal 12 Januari 2019 hingga 12 Januari 2021. Dalam kronologi
yang disusunnya, Yuli menyebut ia menjalani persidangan sejak akhir September itu
dan pada 4 November 2019, ia dinyatakan bersalah karena melanggar izin tinggal
dan dikenakan hukuman wajib berkelakukan baik dan tidak melanggar hukum
selama 12 bulan.
TKI asal Jember ini lantas mengurus dokumen untuk pengajuan visa, namun
ternyata petugas kantor Imigrasi Kawloon Bay menyampaikan bahwa kasus Yuli
sudah diserahkan ke kantor Castle Peak Bay Immigration Centre (CIC). Malangnya,
saat berada di CIC, Yuli justru dinyatakan harus ditahan di Ma Tau Kok Detention
Centre dan dibawa kembali ke CIC keesokan harinya.
28 Hari Ditahan
Sejak 5 November, Yuli ditahan di CIC dan penahanan itu berlangsung selama 28
hari sampai ia dideportasi. Perempuan yang telah menjadi buruh migran di Hong
Kong selama 10 tahun ini curiga, alasan pemulangannya lebih dikaitkan dengan
aktivitasnya sebagai jurnalis warga atau citizen journalist.
Sejak awal tahun ini, Yuli bersama beberapa rekannya mendirikan Migran Pos yang
memberitakan beragam hal yang terjadi di Hong Kong, termasuk demo besar yang
Page 108 of 141.