Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 06 DESEMBER 2019
P. 132

Title          KISAH KORBAN PERDAGANGAN ORANG MODUS TKW: TAK DIGAJI HINGGA DIPERKOSA
               Media Name     kumparan.com
               Pub. Date      05 Desember 2019
                              https://kumparan.com/kumparannews/kisah-korban-perdagangan-orang-modus -tkw-tak-
               Page/URL
                              digaji-hingga-diperkosa-1sNtBEpMIU7
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive












               Pengadilan Negeri Tangerang memvonis Abdul Halim alias Erlangga dengan
               hukuman 11 tahun penjara. Ia dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana
               perdagangan orang berkedok penyalur tenaga kerja wanita (TKW).

               Selain kurungan, Abdul Halim juga diwajibkan membayar denda Rp 200 juta
               subsider 3 bulan penjara dan restitusi sebesar Rp 138.365.000 subsider 6 bulan
               kurungan. Restitusi itu wajib dibayarkan kepada korbannya berinisial EH.

               Hakim, dalam putusan yang dibacakan Selasa (3/12), menilai Abdul Halim
               melanggar Pasal 4 juncto Pasal 48 ayat 1 UU No 21 Tahun 2007 tentang
               Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.

               Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant CARE, Anis Hidayah, mengapresiasi putusan
               tersebut. Menurutnya, perbuatan Abdul Halim telah merugikan korban, baik materiil
               maupun imateriil.

               "Mengapresiasi aparat penegak hukum, polisi, jaksa dan hakim yang telah
               membongkar dan memproses hukum secara cepat dan menjatuhkan vonis yang
               berkeadilan bagi korban," ujar Anis dalam siaran pers yang diterima kumparan,
               Kamis (5/12).

               Kasus perdagangan orang yang menimpa korban EH bermula pada tahun 2018.
               Keluarga EH diberi uang fee (modus jeratan utang) oleh seseorang bernama Hayati
               sebesar Rp 5 juta.

               EH kemudian ditawari kerja sebagai TKW dengan penyalurnya adalah Abdul Halim.
               Dalam proses pemberangkatan, EH tidak mendapatkan pelatihan ketrampilan dan
               bahasa, tidak memiliki sertifikasi kompetensi kerja dan tidak ada medical check up.

               Anis mengatakan pihak keluarga juga tidak memiliki salinan dokumen kerja EH,
               seperti paspor, visa kerja, perjanjian kerja, dan perjanjian penempatan.

               Namun sebelum diterbangkan ke luar negeri, EH ditampung sekitar 12 hari di
               Surabaya di penampungan milik seseorang bernama Hasan. EH diberangkatkan
               pada sekitar Juni 2018.



                                                      Page 131 of 141.
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137