Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2020
P. 108
"Tapi di sini juga menunjukkan kurangnya koordinasi dan ego sektoral tinggi. Ini mencerminkan
kurangnya kolaborasi (di pemerintahan)." Kebijakan mengizinkan mudik, kata Trubus, juga
berpotensi menimbulkan penularan tinggi dari Covid-19.
"Jangan sampai usaha selama setahun berperang lawan Covid-19 menjadi sia-sia, kalau nanti
akhirnya, dengan adanya mudik diperbolehkan ini, kemudian terjadi penularan tinggi lagi.
Harusnya belajar dari pengalaman libur-libur sebelumnya, seperti sesudah libur Natal dan Tahun,
rumah sakit jadi penuh." Trubus mengakui, sulit melarang masyarakat untuk tidak mudik. Ia
berkaca pada pengalaman tahun lalu ketika pemerintah sudah melarang, namun banyak
masyarakat yang mencari jalur-jalur alternatif untuk tetap pulang ke kampung halaman.
Ia pun berharap pemerintah bisa lebih ketat dalam melakukan pengawasan tahun ini. "Dinas
Perhubungan harus koordinasi dengan kepolisian dan kepala daerah," ucap dia.
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, juga mengakui, sulit untuk melarang
masyarakat Indonesia untuk tidak mudik. Dia khawatir masyarakat malah masih ada yang tetap
pergi dengan sembunyi-bunyi, yang dampaknya lebih berbahaya, karena tidak terkontrol.
Setelah melarang mudik, pemerintah juga diminta mengawasi ketat warga yang berusaha tetap
mudik dengan kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil. Jika itu terjadi, Pandu
mencemaskan daerah-daerah yang menjadi tujuan mudik, yang para lansianya belum divaksin.
"Terutama adalah di daerah-daerah tujuan mudik. Dan tujuan biasanya kan kita mengunjungi
orang tua atau keluarga yang lebih tua. Nah, sekarang sampai menjelang Idul Fitri, kita punya
waktu untuk memprioritaskan lansia di daerah-daerah tujuan mudik," ujar Pandu Riono ketika
dihubungi Liputan6.com .
"Karena yang masuk rumah sakit akibat dampak mobilitas penduduk itu adalah lansia. Mereka
yang masuk rumah sakit dan sebagian akan meninggal. Kalau ada sebagian, bukan semua berarti
ya. Risiko itu lebih tinggi pada kelompok lansia." Itu mengapa Pandu berulangkali meminta
vaksinasi terhadap lansia di Indonesia diprioritaskan dan dimaksimalkan. Dia berharap sebelum
Lebaran 2021, bisa dijadikan momentum vaksinasi lebih luas kepada lansia. Sebab, Pandu
menyatakan, keuntungan vaksinasi pada lansia nanti adalah kasus kematian yang akan
menurun. Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit juga dia yakini bisa bakal menurun.
"Selama ada penularan tapi tidak bergejala, tidak ada yang masuk rumah sakit dan angka
kematiannya rendah atau yang rumah sakit terbatas atau sedikit. Pandemi ini sudah memberikan
harapan untuk terkendali kan, sambil kita terus melakukan upaya perluasan vaksinasi supaya
nanti penularannya bisa ditekan," katanya.
Hal tersebut juga bisa menjadi peringatan bahwa mudik bisa membahayakan para orang tua di
daerah. Apalagi bila para orang tua itu belum divaksinasi. "Ini juga bisa sebagai dorongan.
Sebagai pemacu. Kan kita prioritaskan daerah-daerah tujuan mudik," tutur Pandu.
107