Page 34 - e-Kliping Ketenagakerjaan 18 Juni 2019
P. 34
Melihat dinamika ini pemerintah menjalankan konsep triple skilling guna mengatasi
ketimpangan skill angkatan kerja Indonesia sehingga bisa masuk pasar kerja atau
berwirausaha. Pencari kerja diharapkan tak hanya terpaku ingin menjadi karyawan
perusahaan.
"Skill memang paling penting bagi angkatan kerja. Mereka dapat memproteksi diri
mereka sendiri jika mereka memiliki skill yang baik," kata Kepala Biro Kerja Sama
Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaa, Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Minggu
(16/6).
Karena itu pula Putri dalam Forum Tematik Jobs and skills for a brighter future,
International Labour Conference (ILC) ke-108, Jenewa (15/6), memaparkan hal
tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan dan
pelatihan vokasi. Pengembangan SDM seyogyanya tidak hanya difokuskan pada
generasi muda saja, melainkan bagi semua usia.
"Pelatihan vokasi disediakan oleh pemerintah Indonesia dalam bentuk pemberian
hard and soft skills secara masif, tanpa memandang usia dan latar belakang
belakang pendidikan melalui triple skilling (skilling, upskilling, danreskilling) bagi
SDM Indonesia," kata Putri.
Ia menambahka Skilling berarti mendorong dan memfasilitasi para angkatan kerja
untuk berpartisipasi dalam program pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja. Upaya
tersebut juga didukung dengan adanya program reskilling dan upskilling agar para
pekerja yang terdampak job shifting bisa memperoleh keterampilan sesuai dengan
tuntutan perkembangan dunia kerja.
Selain itu, mereka juga didorong untuk masuk ke job creation. Job creation adalah
adanya talent-talent baru untuk menginovasikan dan mengembangkan diri menjadi
wirausaha dansociopreuner.
Page 33 of 59.