Page 356 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 SEPTEMBER 2021
P. 356
bidang ketenagakerjaan. Adapun peningkatan kerja sama ini disepakati dalam pertemuan 19th
Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3), secara hybrid virtual di Jakarta hari ini.
"Dari diskusi pertemuan SLOM Plus Three tadi, Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea sangat
terbuka sekali mengenai berbagai kesempatan untuk bekerja sama di bidang ketenagakerjaan,"
ujar Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9/2021).
Anwar menilai Tiongkok merupakan salah satu negara yang berhasil menangani dan bertahan di
masa pandemi, termasuk dari sisi perekonomian. Menurutnya, upaya penanganan tersebut dapat
ditiru oleh Indonesia.
"Kita harus belajar dari Tiongkok yang berhasil mengatasi pandemi," katanya.
Terkait kerja sama, Anwar menambahkan saat ini masih berlangsung kerja sama studi
peningkatan daya saing SDM ASEAN. Kerja sama ini dilakukan melalui Kurikulum Technical and
Vocational Educational and Training (TVET) Responsif antara Republik Korea dengan Filipina,
Thailand, dan Vietnam.
Anwar pun berharap momen SLOM+3 dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memajukan
ketenagakerjaan di ASEAN, khususnya Indonesia.
"Mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan momentum SLOM+3 ini untuk dua tahun ke depan
sebaik-baiknya, untuk kemajuan ASEAN secara umum, dan kemajuan ketenagakerjaan di
Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Kemnaker, M. Arief Hidayat mengatakan hasil
pembahasan SLOM+3 ini akan dilaporkan dan diadopsi dalam Forum ASEAN Labour Ministers
Meeting Plus Three (ALMM+3) tahun depan. Hal ini dilakukan guna mempererat kerja sama
ASEAN dan tiga negara mitra.
"Jadi ini sifatnya lebih mempererat kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan ASEAN +3,"
pungkasnya.
Sebagai informasi, pertemuan pejabat senior ASEAN +3 ke-19 dihadiri delegasi Tiongkok Hezu
Ma, delegasi Jepang Hirashima Masakuni dan delegasi Republik Korea Kil Joon Noh.
Dalam pertemuan tersebut, Hezu Ma meminta agar ASEAN tetap memperkuat proyek kerja sama
yang sudah berjalan, termasuk soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau ASEAN
Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET) di sektor industri. Selain itu, Hezu ma juga
mendorong penguatan kerja soal pelayanan ketenagakerjaan menyangkut pasar kerja global dan
kerja sama menghadapi pandemi dalam dunia kerja.
Sementara itu, Hirashima Masakuni menginginkan kerja sama pengembangan kerangka kerja
hubungan industrial yang baru dan pengurangan bentuk pekerjaan buruk untuk anak di bidang
pertanian. Dirinya juga mendorong keterampilan industri untuk fase pertumbuhan inklusif tahap
kedua dan peningkatan standar K3 di bidang konstruksi.
Di sisi lain, Kil Joon Noh juga mendukung berbagai kerja sama regional ketenagakerjaan. Hal ini
meliputi program berbagi pengetahuan penelitian peningkatan sistem pendidikan dan pelatihan
Vokasi Petugas K3 di Cambodia, Laos, Myanmar dan Viet Nam (CLMV).
355