Page 241 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 AGUSTUS 2021
P. 241

Disinggung mengenai kesulitan memerangi sindikat penyalur tenaga kerja tidak resmi, Benny
              menegaskan, hal itu sebetulnya tidak akan menghadapi kesulitan jika semua pihak berkolaborasi
              dan bersinergi.

              Namun, praktik yang saat ini terjadi yaitu para calo atau agen penyalur tenaga kerja ilegal ini
              langsung menyentuh masyarakat calon pekerja migran di daerah dengan cara mengiming-imingi
              dengan gaji yang cukup tinggi.

              "Tipu daya siasat yang dilakukan calo sebagai kaki tangan para sindikat ini (penyalur tenaga
              kerja ilegal) kan luar biasa masif. Dia langsun masuk ke kantung-kantung domisili masyarakat
              mengiming-imingi pekerjaan yang akan diperoleh di luar negeri dengan cara yang cepat dengan
              gaji yang tinggi. Padahal itu omong kosong semua. Calo penyalur langsung tutup buku dan tidak
              urusan lagi dengan siapapun yang diberangkatkan," kata dia.

              Untuk mengantisipasi sindikat kejahatan penyaluran tenaga migran Indonesia tidak resmi ini,
              lanjut Benny, maka para calon pekerja migran ini hendaknya menggunakan penyaluran pekerja
              migran  resmi  melalui  badan  atau  lembaga  pemerintah  yang  mengurusi  penempatan  pekerja
              migran secara resmi.

              "Anak-anak muda yang berkeinginan bekerja ke luar negeri, tentu negara wajib memberikan
              fasilitasi dan berbagai fasilitas itu sudah kita siapkan. Misalnya tidak perlu lagi berpikir modal
              bekerja diperoleh dari mana. Melalui skenario KTA BNI, pekerja migran Indonesia bisa pinjam
              langsung ke bank yang difasilitasi negara tidak boleh lagi melalui pihak lain. Berapa besar cost
              structure ke negara mana (tujuan PMI), semua disiapkan," kata Benny.***.














































                                                           240
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246