Page 124 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 124

DISNAKER SITUBONDO RANGKUL PELAKU USAHA IKUTI PELATIHAN PENGOLAHAN
              BUAH MANGGA
              Selama empat hari sejak Selasa (9/11) hingga Jumat (12/11), Bidang Penempatan Tenaga Kerja
              (Penta-Kerja) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Situbondo menggelar pelatihan pengolahan buah
              mangga menjadi aneka kue. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para pelaku usaha
              dan peningkatan ekonomi utamanya dibidang pembuatan kue basah dan tradisional yang ada di
              Situbondo. Peserta pelatihan kali ini melibatkan 20 pemilik aneka usaha yang dikelola oleh kaum
              perempuan.

              Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Situbondo, Lina Yuriyana
              S  mengatakan,  kegiatan  ini  untuk  mengangkat  potensi  mangga  sebagai  buah  lokal  andalan
              Situbondo.  Terlebih,  kata  Yurin,  saat  ini  bertepatan  dengan  musim  mangga  yang  harganya
              sangat terpuruk di level Rp 2.000/kg-nya. "Harapan kami dengan adanya kegiatan pelatihan
              pengolahan  ini  harga  buah  mangga  bisa  naik,"  ujar  Yurin-panggilan  akrab  Lina  Yuriyana  S
              kemarin.

              Masih  kata  Yurin,  agar  hasilnya  bagus,  pelatihan  pengolahan  ini  menggunakan  semua  jenis
              mangga yang menjadi andalan produksi Situbondo. Dalam pelatihan ini, katanya, aneka mangga
              di sulap menjadi puding, kue, dodol dan aneka permen. "Untuk pesertanya, melibatkan kalangan
              pemilik  usaha  kue  basah  kering  dan  kue  modern.  Kami  juga  mengajak  tiga  orang  kalangan
              disabilitas di Situbondo. Ini dilakukan karena kini Situbondo meraih status sebagai Kota Inklusi,"
              kupas Yurin.

              Pelaksanaan kegiatan ini, lanjut Yurin, juga didasarkan pada arahan Bupati Karna agar Disnaker
              banyak bermitra dan bersinergi dengan kalangan pemilik usaha. Setelah pelatihan selesai, lanjut
              Yurin, hasil pembuatan kue akan dimasukkan ke pendopo agar Bupati mengetahui Disnaker telah
              berhasil menangkap peluang dengan memanfaatkan buah mangga menjadi aneka makanan siap
              saji.  "Kalau  tidak  dirubah  menjadi  makanan  modern,  maka  mangga  Situbondo  akan  tetap
              dihargai dengan rendah. Sebab mangga ini mau dimakan saja warga sudah enggan," ulas Yurin.

              Tujuan  lain  dari  kegiatan  ini,  terang  Yurin,  Disnaker  ingin  terlibat  dalam  penurunan  angka
              pengangguran di Situbondo yang masih berada dilevel 5,83 persen. Agar kualitas mutu usaha
              semakin meningkat, aku Yurin, maka kaum perempuan Situbondo harus mengabdate ilmunya
              sehingga tidak kalah dengan pelaku usaha yang lain (toko modern). "Harapan kami usaha kecil
              ini kedepan bisa tetap eksis. Meski usaha yang ditekuni tergolong kecil tetapi yang dihasilkan
              tidak kalah dengan toko besar," tutur Yurin.
              Lebih jaun Yurin menegaskan, setelah di pelajari semua peserta pelatihan pengolahan maka
              yang  terbaik  untuk  dijadikan  kue  adalah  mangga  jenis  gadung.  Sedangkan  untuk  bahan
              pembuatan kue dodol dibuat dari mangga jenis manalagi atau arum manis."Namun secara umum
              semua jenis mangga bisa dijadikan bahan untuk olahan kue. Termasuk buah mangga jenis mardi
              juga bisa dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan kue," pungkas Yurin.[awi].

















                                                           123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129