Page 150 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 150

'Kalau memang tidak puas, jangan selesaikan di jalan. Upayakan dengan cara yang baik, gugat
              ke Pengadilan Tata Usaha Negara." anjur Ketua Apindo Kota Batam itu.
              Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam. Rudi Sakyakirti menambahkan pembahasan
              UMK Batam dilaksanakan selelah pembahasan dan penetapan upah di tingkat Provinsi Kepri.
              Upah  minimum  provinsi  (UMP)  paling  lambat  akan  ditetapkan  pada  20  November  2021
              mendatang.

              "Kami Juga masih menunggu angka inflasi dari pusat. Kan berjenjang dari pusat ke provinsi dan
              diteruskan ke tingkat kota untuk dibahas." ujar Rudi.

              Dia  mengakui,  UMK  Batam  Tahun  2022  akan  dikirim  paling  lambat  pada  30  November
              mendatang. Penghitungan UMK pun tidak lagi didasarkan pada PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang
              Pengupahan.

              Dalam  aturan  tersebut,  penghitungan  UMK  dihitung  dengan  upah  minimum  dan  ditetapkan
              berdasarkan  kondisi  ekonomi  dan  ketenagakerjaan.  Variabelnya  meliputi  paritas  daya  beli,
              Tingkat penyerapan tenaga kerja dan median upah. Upah disesuaikan setiap tahun dengan balas
              alas dan bawah.

              Dia melanjutkan batas atas ditentukan berdasarkan rata-rata konsumsi per kapita dan rata-rata
              banyaknya anggota rumah tangga (ART) yang bekerja pada setiap rumah tangga. Data rata-
              rata ini menggunakan data di wilayah bersangkutan. Nilai pertumbuhan ekonomi atau Inflasi
              menggunakan data yang ada di tingkat provinsi.

              Syarat tertentu meliputi pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi pada kabupaten/kota yang
              bersangkutan. Tidak saja itu, aturan baru juga menyebutkan ketentuan mengenal UMP dan UMK
              dikecualikan bagi usaha mikro dan usaha kecil.

              Upah  usaha  mikro  dan  kecil  ditetapkan  berdasarkan  kesepakatan  antara  pengusaha  dengan
              pekerja/buruh dengan dua ketentuan. Pertama. paling sedikit 50 persen dari rata-rata konsumsi
              masyarakat di tingkat provinsi. Kedua, nilai upah yang disepakati paling sedikit 25 persen di atas
              garis kemiskinan provinsi.

              "Kalau aturan lama tidak ada perbedaan penerapan UMK. Tapi tahun ini ada pengecualian. Jadi,
              UMKM bisa mendiskusikan sendiri upah bersama-sama," kata Rudy.

              Wakil Wali Kola Batam, Amsakar Achmad ikut menanggapi permasalahan seputar pembahasan
              UMK. Dia mengaku sudah ada pembahasan terkait penetapan UMK. Namun Pemko Batam belum
              bisa memastikan nllal UMK Batam Tahun 2022.

              "Saya belum tahu nominalnya. Nanti provinsi menentukan angkanya." aku Amsakar.

              Pengakuan yang sama datang dari Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Mikro
              Kota Tanjung-pinang, Hamalis, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan. Indra Hidayat dan
              Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Natuna, Hussyaini.

              Hussyaini misalnya mengatakan semua kabupaten dan kota di Kepri sedang menunggu surat
              petunjuk penghitungan UMK dari provinsi.

              "Mudah-mudahan  secepatnya  surat  dari  Provinsi  Kepri  sudah  kita  terima  di  masing-masing
              kabupaten/ kota." ujar Hussyaini. Dia lalu berharap agar UMK Natuna Tahun 2022 meningkat
              lagi dari angka UMK Natuna Tahun 2021 itu.

              Berdasarkan  data  yang  dihimpun  Tribun  Batam,  nilai  UMK  Tahun  2021  dari  masing-masing
              kabupaten  dan  kota  di  Kepri  adalah  UMK  Batam  sebesar  Rp  4.150.930/  bulan,  UMK

                                                           149
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155