Page 154 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 154

BERTEMU PERWAKILAN KSP, BURUH LEM SPSI PROTES MENDAGRI-MINTA NAIK
              UPAH
              Perwakilan  serikat  buruh  Federasi  Serikat  Pekerja  Logam  Elektronik  Mesin  Serikat  Pekerja
              Seluruh  Indonesia  (FSP  LEM  SPSI)  yang  turut  berunjuk  rasa  di  Patung  Kuda,  Jakarta  Utara
              (Jakut), akhirnya diterima perwakilan Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Ketua Umum FSP LEM
              SPSI Arif Minardi mengatakan dia bersama perwakilan buruh lainnya bertemu dengan Ketua
              Deputi  Kebijakan  Makro  Kementerian  Perencanaan  Pembangunan  Nasional  (PPN/Bappenas)
              Bambang Priambodo.

              "Mendagri  (Menteri  Dalam  Negeri  Tito  Karnavian)  jangan  mengancam  kepala  daerah  ketika
              mereka menetapkan upah minimum di atas formulasi UU. UU hanya mengatur minimum, tapi di
              atas  itu  tidak  mengancam  dan  diperbolehkan,"  katanya  saat  berorasi  menjabarkan  tuntutan
              pertama di atas mobil, Rabu (10/11/2021).

              Berdasarkan  permintaan  dan  koordinasi  dengan  serikat  lainnya,  Arif  meminta  pemerintah,
              khususnya Mendagri, tidak mengganggu dan tidak melakukan intervensi kepada kepala daerah
              dalam menetapkan upah minimum buruh.

              Tuntutan kedua terkait dengan kenaikan upah minimum sebesar 15 persen. Melalui APBN dan
              kebijakan  Fiskal,  Arif  menuturkan  sudah  waktunya  negara  menyelesaikan  hal  tersebut.
              Menurutnya, hal ini perlu dilakukan guna mempercepat pemulihan ekonomi para buruh.

              "Di sinilah waktunya negara hadir, bagaimana APBN, kebijakan fiskal diberlakukan kepada buruh.
              Kita  minta  mereka  bagaimana  minimal  15  persen  bisa  dijalankan  dengan  cara  ada  bantuan
              stimulus dari pemerintah," tuturnya.

              Arif  menambahkan,  pihaknya  sudah  mengusulkan  dua  proposal  terkait  dua  permasalahan
              tersebut. Dia berharap pemerintah bisa mendengar aspirasi dan merealisasikan hal yang menjadi
              tuntutan mereka.
              "Kita sudah usulkan proposal kita. Kita lihat mereka bagaimana atas masukan kita. Karena kita
              benar-benar ingin menyelesaikan, ingin buruh sejahtera tanpa ribut terus," tambahnya.

              Jika pada akhirnya tidak terealisasi, Arif mengatakan, rencananya dia dan serikat buruh akan
              menggelar unjuk rasa dengan skala besar. "Dari sebelum-sebelumnya, kita sudah ketemu KSP,
              menteri  dan  yang  lainnya.  Kalau  tidak  ada  realisasi,  terpaksa  kita  lakukan  unjuk  rasa  gede-
              gedean," katanya.

              Terkait tuntutan pembatalan UU Cipta Kerja, Arif menuturkan pihaknya tak berkomunikasi lebih
              lanjut  dengan  Bambang  Priyambodo.  Sebab,  sebelumnya  sudah  disampaikan  di  Mahkamah
              Konstitusi (MK).

              Dia meminta hasil tuntutan UU Cipta Kerja juga bisa menemukan titik terang dan dibatalkan.

              "Tidak kita bahas secara mendalam tadi, karena sudah diajukan di MK. Tolong hakim jalankan
              secara  adil  dan  jujur.  Karena  kalau  dia  adil  dan  jujur  100  persen  dia  akan  membatalkan."
              pungkasnya.











                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159