Page 243 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 243

GERUDUK BALAI KOTA, MASSA BURUH TUNTUT ANIES NAIKKAN UPAH MINIMUM

              Media  Indo  Pos,  Jakarta  –  Sekelompok  buruh  terafiliasi  dalam  Konfederasi  Serikat  Pekerja
              Indonesia (KSPI) menggeruduk Balai Kota. Mereka kembali menuntut kenaikan upah minimum
              provinsi (UMP).

              Pantauan  Rabu  (10/11/2021),  massa  buruh  afiliasi  KSPI,  diantaranya  FPSMI,  ASPEK,  sudah
              berkumpul di depan Balai Kota DKI Jakarta pukul 12.00 WIB. Mereka membawa sejumlah atribut
              demonstrasi mulai dari bendera hingga spanduk.

              Tepat  di  depan  mobil  komando,  sebuah  banner  panjang  dibentangkan.  Banner  tersebut
              bertuliskan tuntutan dari FSPMI, yaitu menaikkan UMP/UMSP 2022 sebesar 10 persen. Tuntutan
              lainnya yaitu berlakukan UMSK 2021, mencabut UU Ombibus law dan PKB tanpa omnibus law.

              “Pada hari ini kami dari KSPI bersama federasi yang tergabung di dalamnya meminta kepada
              para gubernur di seluruh provinsi kepala daerah kota kabupaten kota untuk menaikan UMP 10
              persen  dan  juga  tidak  menaikan  UMSK,”  kata  Presiden  Asosiasi  Serikat  Pekerja  (ASPEK)
              Indonesia Mirah Sumirat di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
              Rabu (10/11/2021).

              Diketahui, aksi buruh turun ke jalan serentak dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia. Adapun,
              dasar perhitungan kenaikan UMP 10 persen merujuk pada hasil survei kebutuhan hidup layak
              (KHL) di 27 provinsi Indonesia.

              “Berdasarkan survei KHL 27 provinsi dan kita lakukan survei KHL di pasar tradisional dan modern
              dan kami menghitung dan dasarnya adalah 60 item KHL” jelasnya.

              “(Jakarta) Rp 4,2 juta sekarang ya, itu kali 10 persen. Sekitar angka itu,” sambungnya.

              Mirah  mengatakan  aksi  ini  diikuti  oleh  100  perwakilan  buruh  dengan  menerapkan  protokol
              kesehatan COVID-19 ketat hingga pukul 14.00 WIB mendatang. Bahkan, Mirah dkk mengaku
              akan terus menggelar aksi sampai tuntutan kenaikan UMP dikabulkan oleh pemerintah.

              “Pastinya kami tidak akan terima, kami akan aksi, kami tidak melalui pengadilan tapi lakukan
              aksi-aksi seperti ini,” tegasnya.

              Wakil  Gubernur  DKI  Jakarta  Ahmad  Riza  Patria  sebelumnya  mengatakan  pihaknya  tengah
              merumuskan  nilai  kenaikan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  tahun  2022.  Meski  begitu,  Riza
              mengungkap nilainya tak akan sesuai dengan tuntutan para buruh.

              “Mohon maaf peningkatan UMP akan kita upayakan meningkat. Namun angkanya belum bisa
              sesuai dengan harapan kita bersama,” kata Riza kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).

              Dalam berbagai kesempatan, elemen buruh kerap menyuarakan kenaikan UMP/UMK sebesar 7-
              10%. Kendati demikian, Riza menyatakan perubahan upah minimum perlu disesuaikan dengan
              kondisi pandemi COVID-19.
              “Sekali lagi, kita dalam menghadapi COVID, ada masalah bersama disamping masalah ekonomi
              yang harus dibetulkan, kita selesaikan bersama,” ujarnya.

              Riza menyatakan kenaikan upah minimum per tahun tak hanya menjadi keinginan Pemprov, tapi
              juga pihak swasta. Menurutnya, ini salah satu cara dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja.

              (Red)



                                                           242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248