Page 311 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 311

INI PERTIMBANGAN KSPI MINTA KENAIKAN UPAH MINIMUM 2022 SEBESAR 7 –
              10 PERSEN
              RadarKotaNews,  Jakarta  -  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal
              menyampaikan  alasan  pihaknya meminta  kenaikan  upah  minimum  tahun  2022  sebesar  7-10
              persen.

              "Berdasarkan hasil survei yang dilakukan KSPI di 10 provinsi, di mana di tiap provinsi dilakukan
              survei di 5 pasar tradisional dengan menggunakan parameter 60 item Kebutuhan Hidup Layak
              (KHL) sesuai UU No 13 Tahun 2003, didapatlah rata-rata kenaikan UMK/UMP adalah 7%-10%,"
              kata Said Iqbal, Rabu (10/11/2021) Alasan KSPI menggunakan UU No 13 Tahun 2003, karena
              saat ini buruh sedang menggugat UU Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi. "Karena judicial review
              UU Cipta Kerja belum incrah, maka Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang lama masih
              berlaku," kata Said Iqbal.

              "Bahkan jika menggunakan PP No 78 Tahun 2015, maka kenaikan upah minimum adalah berkisar
              6 persen. Hampir sama angka kenaikannya dengan mengacu pada KHL," lanjutnya.

              KSPI berpendapat, post covid 19 maka daya beli atau purchasing power masyarakat dan buruh
              harus  dikembalikan  seperti  awal,  dengan  dinaikkan  upah  minimumnya  minimal  7%.  Hal  ini
              dilakukan agar konsumsi naik, sehingga otomatis pertumbuhan ekonomi ikut naik.
              Iqbal berpendapat, bagi perusahaan yang terdampak krisis ekonomi dan Covid 19, maka tidak
              perlu  menaikkan  UMP  atau  UMK  2022  yang  dibuktikan  dengan  audit  laporan  keuangan
              perusahaan yang mengalami kerugian dalam 2 tahun terakhir yang diserahkan ke Disnaker dan
              diumumkan ke buruh.

              "Bila pemerintah dan pengusaha tidak mempertimbangkan usulan buruh ini, maka akan ada aksi
              yang lebih luas dan lebih besar secara terus menerus," tegas Said Iqbal Disampaikan Said Iqbal,
              hari  ini  tanggal  10  November  terkonfirmasi  ribuan  buruh  melakukan  aksi  di  20  provinsi  dan
              melibatkan  1000  pabrik.  Adapun  tuntutannya  adalah  naikan  UMK  2022  sebesar  7%--10%,
              berlakukan UMSK 2022, cabut omnibus law, dan PKB tanpa omnibus law. (fy/adr)



































                                                           310
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316