Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2019
P. 34

nya terkait persyaratan dan seleksi calon PMI, peng - aturan sistem satu kanal,
               persyaratan dan seleksi P3MI, dan sebagai nya.

               Dalam sistem hukum di Indonesia, dibedakan antara per aturan (rege - ling) dan
               keputusan (beschikking). Peraturan ber si fat me - ngatur, sedangkan keputusan
               sifatnya tidak mengatur. Pe r - aturan merupakan produk regulatif, sedangkan kepu tus
               - an adalah produk ad mi ni s - tratif. Peraturan berisi norma abstrak yang berlaku
               umum (abstract and general norm), sedangkan keputusan berisi norma ko n kret dan
               individual (concrete and individual norm). Peraturan mengatur hu - bu ng an antar-
               warga negara dan antara organ negara de - ngan warga negara, sementara ke putusan
               berisi penetapan ten tang berlaku-tidaknya se - suatu atau memutuskan ten - tang sah
               atau tidaknya se - suatu.

               Itulah mengapa per - atur an menteri digolongkan sebagai bagian dari peraturan
               perundang-undangan, sedangkan keputusan menteri yang merupakan pro duk ad mi
               nis - trasi negara tidak ter golong sebagai peraturan per undangundangan. Dalam hal
               suatu peraturan menteri dianggap tidak adil, maka pengujiannya dilakukan ke
               Mahkamah Agung melalui proses judicial review. Se dang - kan jika ketidakadilan
               muncul pada keputusan menteri, maka gugatan atas keputusan itu di - majukan ke
               pengadilan tata usa ha negara (PTUN).

               Masalah nya, dituangkannya pedoman tentang pelaksanaan penempatan dan
               perlindungan PMI ke KSA melalui produk kepme na ker, dan bukan dalam bentuk per
               menaker, membuka pe luang kerancuan di dalam proses peng ujiannya. Merujuk
               Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Per ubahan Atas Undang-Un - dang
               Nomor 5 Tahun 1986 Ten - tang Peradilan Tata Usaha Ne - gara, Keputusan TUN yang
               me - rupakan pengaturan yang ber - sifat umum dinyatakan tidak termasuk dalam
               pengertian Ke - putusan TUN. Jadi, jika Kep me na ker 291/2018 hendak dibawa ke
               ranah yudisial, muncul per ta - nya an: Apakah pengujiannya dilakukan melalui
               mekanisme gugatan ke PTUN ataukah di - uji ma terikan ke Mahkamah Agung? Saya
               berpandangan opsi pertama perlu di prio ri - taskan.

               Masa Pemilu
               Isu hukum lain yang penting disoroti dari materi muatan Kep - menaker 291/2018
               adalah ter - kait dengan pembebanan sya rat kepada calon PMI yang akan di -
               tempatkan ke KSA. Da lam Pasal 5 Undang-Undang Nom or 18 Tahun 2017 Tentang
               Pelin du ng - an Pekerja Migran Indonesia (UU 18/2017) calon PMI hanya dibebani lima
               per syaratan; (1) berusia mi ni mal 18 tahun; (2) memiliki kom petensi; (3) sehat
               jasmani dan rohani; (4) ter daf - tar dan me miliki nomor ke pesertaan ja minan sosial;
               dan (5) memiliki do kumen lengkap yang dipersyaratkan.

               Masalahnya, lima per sya - ratan dalam UU 18/2017 itu diperberat oleh Kepmenaker
               291/2018denganmemberikan satu syarat tambahan: calon PMI wajib memiliki Nomor In
               - duk Kependudukan (NIK). Pe - nam bahan persyaratan itu per - lu di pertanyakan
               sebab sean - dai nya NIK dianggap sebagai sya rat yang mutlak, semestinya tidak ada
               kendala bagi DPR dan Presiden untuk menetapkannya di dalam undang-undang. Tetapi
               faktanya syarat itu sama sekali tidak diminta oleh UU 18/2017. Lebih dari itu, UU
               18/2017 juga sama sekali tidak me me - rin tahkan pengaturan lebih lanjut mengenai





                                                       Page 33 of 75.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39