Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2019
P. 35

persyaratan calon PMI, baik di dalam peraturan pemerintah (PP), peraturan pre siden
               (perpres), perm e na ker, atau peraturan badan (BNP2TKI?), misal - nya.

               Hal itu menunjukkan lima persyaratan tersebut di - anggap sudah me ma dai oleh pem
               bentuk un dang-undang sehingga pem be rian syarat kepemilikan NIK semestinya
               menjadi tidak per lu. Ketika UU 18/2017 mene tap kan persyaratan calon PMI wajib
               memiliki dokumen leng kap, di dalamnya pastilah sudah meliputi pula dokumen KTP
               yang memuat nomor NIK. Jadi, ketika Kepmenaker 291/2018 meminta secara khu - sus
               nomor NIK, hal itu memberi kesan ada sesuatu yang sangat penting dan sedemikian
               dibu - tuhkan ol eh menaker dari no - mor identitas kependudukan para calon PMI.

               Pertanyaannya, adakah kepentingan lain yang hendak disasar oleh Menaker dari
               kewajiban calon PMI me - miliki NIK? Mengingat penempatan PMI ke KSA dilakukan
               pada ma - sa Pemilu, sedangkan NIK merupakan salah satu elemen yang dinilai penting
               di dalam penyelenggaraan Pemilu, maka kemungkinan adanya korelasi antara
               penetapan persyaratan kepemilikan NIK calon PMI dengan kepentingan Pemilu ada
               baiknya ditelusuri. Untuk diketahui, pada pe - nyelenggaraan Pemilu 2019 KPU
               membuat kebijakan yang menetapkan NIK sebagai in for - masi terbatas yang tidak bisa
               di - akses secara bebas.

               Hal itu diterapkan KPU dengan cara me nutupi sebagian nomor NIK Pe milih yang
               terdapat di dalam daftar pemilih. Kebijakan KPU itu sempat dipersoalkan oleh banyak
               pihak, terutama dari peserta pemilu. Bagi partai politik dan para calon anggota legislatif,
               nomor NIK pemilih merupakan elemen penting yang dibutuhkan untuk membantu me
               reka dalam penjaringan calon pemilih. Dengan mengetahui data ke pendudukan
               perseorangan itu, peserta pemilu dapat melakukan mapping politik untuk
               memproyeksikan jumlah perolehan suara.

               Masalahnya, pada posisi yang lain, penerbit Kep menaker 291/2018 juga adalah bagian
               dari peserta pemilu. Be rangkat dari hal tersebut, pe ne lusuran terhadap kemungkinan
               adanya pertautanantarape netapansya - rat kepemilikan NIK bagi calon PMI dengan
               kepentingan pe mi - lu menemukan urgensinya. Apalagi, calon PMI yang akan
               ditempatkan ke KSA ber da sarkan Kepmenaker 291/ 2018 pada masa pemilu ini jum
               lahnya disebut-sebut seba nyak 30.000 orang.

               Dan puluh an ribu orang itu adalah juga pemilih pemilu. Sebab itu, selaku peng awas
               atas pe laksanaan UU 18/2017, DPR perlu memanggil Me naker un tuk meminta pen je
               lasan lebih lanjut terkait se jum lah per soal an hukum di atas.

               Said Salahudin
               Konsultan Independen/ Pemerhati Hukum Perburuhan
















                                                       Page 34 of 75.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40