Page 151 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 151

"Saat  ini  tim  masih  mendalami  dokumen  yang  dimiliki  45  CPMI  tersebut,"  kata  Yuli  dalam
              keterangan tertulis, Selasa (17/8/2021).
              Ia menambahkan 45 CPMI ini diduga diberangkatkan oleh beberapa Perusahaan Penempatan
              Pekerja  Migran  Indonesia  (P3MI).  Salah  satu  P3MI  yang  diduga  dilakukan  akan
              memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura ini adalah PT CKS yang berlokasi di Malang "Menurut
              informasi, dokumennya ada, tapi kita akan dalami apakah sesuai regulasi atau tidak," lanjutnya.

              Ia  mengatakan  dari  hasil  pengembangan  sidak  di  Hotel  Penuin,  diperkirakan  adanya  modus
              operandi yang dilakukan yakni dengan cara 'mengoplos' (mencampur) CPMI prosedural (memiliki
              dokumen) dengan non-prosedural (tak berdokumen).

              Yuli menegaskan pihaknya akan mendalami P3MI yang bertanggung jawab menempatkan 45
              CPMI yang dikarantina di beberapa hotel di Batam, serta satu CPMI yang diduga ditempatkan
              secara non-prosedural.

              Selain itu, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Pemda Kepri, Disnaker Kota Batam, dan
              BP2MI Kota Batam untuk memastikan 46 CPMI tersebut tercatat dalam Sistem Komputerisasi
              Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN). Ia menambahkan tim gabungan juga telah melakukan
              komunikasi dengan Satgas COVID-19 di Kota Batam dan Provinsi Kepri.

              "Komunikasi  ini  untuk  memastikan  bahwa  hotel  tempat  penampungan  46  CPMI  tersebut
              direkomendasikan sebagai salah satu tempat isolasi atau karantina sesuai protokol kesehatan,"
              terangnya.

              Sementara  itu,  Koordinator  Penempatan  Hubungan  Kerja  dan  Kebebasan  Berserikat  Dit.
              Binareksa  Kemnaker,  FX.  Watratan  didampingi  Subkoordinator  Rizky  Nasution  menjelaskan
              pihaknya selaku penegak hukum ketenagakerjaan akan menindaklanjuti kasus ini. Sebagaimana
              yang  telah  ditentukan  dalam  Undang-Undang  Nomor  18  Tahun  2017  tentang  Pelindungan
              Pekerja Migran Indonesia, termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.
              "Sidak ini merupakan respons cepat Kemnaker atas pengaduan masyarakat mengenai indikasi
              adanya calon pekerja migran yang akan ditempatkan ke Singapura yang ditampung di lokasi
              hotel berbeda di Batam," ujarnya.

              Di kesempatan yang sama, Kepala UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Batam, Sudianto juga
              mengatakan satu CPMI tak berdokumen telah dimintai keterangan di kantornya usai sidak.

              "Setelah ini, CPMI bernama Ruwanti (41) tersebut, akan segera dipulangkan ke daerah asalnya
              di Banyumas, Jawa Tengah," pungkasnya.





















                                                           150
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156