Page 155 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 155

Dia  menyebut,  berdasarkan  hasil  pengembangan  sidak  di  Hotel  Penuin,  Kemnaker  menduga
              pemberangkatan  CPMI  ini  menggunakan  modus  operandi  mencampur  CPMI prosedural  yang
              memiliki dokumen dengan nonprosedural (tak berdokumen).

              Yuli menegaskan, pihaknya akan mendalami terkait P3MI yang bertanggungjawab menempatkan
              45  CPMI  yang  dikarantina  di  beberapa  hotel  di  Kota  Batam  dan  satu  CPMI  yang  diduga
              ditempatkan dengan  tak  sesuai  prosedur.  Untuk  itu,  komunikasi  terus  dijalin  dengan  Pemda
              Kepri, Disnaker Kota Batam, dan BP2MI Kota Batam guna memastikan ke-46 CPMI sudah tercatat
              dalam Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN).

              Selain itu, tim juga melakukan komunikasi dengan Satgas Covid-19 di Kota Batam dan Provinsi
              Kepri, juga berkoordinasi dengan kepolisian, Disnaker Batam, dan BP2MI.

              "Komunikasi  ini  untuk  memastikan  bahwa  hotel  tempat  penampungan  46  CPMI  tersebut
              direkomendasikan sebagai salah satu tempat isolasi atau karantina sesuai protokol kesehatan,"
              kata Yuli.
              Koordinator Penempatan Hubungan Kerja dan Kebebasan Berserikat Dit. Binareksa Kemnaker
              FX.  Watratan  menambahkan,  selaku  penegak  hukum  ketenagakerjaan,  pihaknya  akan
              menindaklanjuti  kasus  ini  sesuai  ketentuan  Undang-Undang  Nomor  18  Tahun  2017  tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.
              "Sidak ini merupakan respons cepat Kemnaker atas pengaduan masyarakat mengenai indikasi
              adanya calon pekerja migran yang akan ditempatkan ke Singapura yang ditampung di lokasi
              hotel berbeda di Batam," ujar FX Watratan.

              Pada  kesempatan  itu,  Kepala  UPT  Pengawasan  Ketenagakerjaan  Kota  Batam  Sudianto
              menyatakan  bahwa  satu  CPMI  tak  berdokumen  telah  dimintai  keterangan  di  kantornya  usai
              sidak. "Setelah ini, CPMI bernama Ruwanti (41) tersebut, akan segera dipulangkan ke daerah
              asalnya di Banyumas, Jawa Tengah," katanya.





































                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160