Page 188 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 188

Yuli  menjelaskan,  ke-45  CPMI  tersebut  diduga  diberangkatkan  oleh  beberapa  Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Salah satunya diduga dilakukan oleh PT CKS yang
              berlokasi di Malang, yang akan memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura.

              "Menurut informasi, dokumennya ada, tapi kita akan dalami apakah sesuai regulasi atau tidak,"
              katanya.

              Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam, Kemnaker menduga modus operandi
              yang  dilakukan  yakni  dengan  cara  "mengoplos"  (mencampur)  CPMI  prosedural  (memiliki
              dokumen) dengan nonprosedural (tak berdokumen).

              Yuli menegaskan, pihaknya pun akan mendalami P3MI yang bertanggung jawab menempatkan
              45  CPMI  yang  dikarantina  di  beberapa  hotel  di  kota  Batam  dan  satu  CPMI  yang  diduga
              ditempatkan secara non procedural.

              Ia akan terus menjalin komunikasi dengan Pemda Kepri, Disnaker Kota Batam, dan BP2MI Kota
              Batam untuk memastikan apakah 46 CPMI tersebut sudah tercatat dalam Sistem Komputerisasi
              Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN). Tim juga melakukan komunikasi dengan Satgas Covid-
              19 di Kota Batam dan Provinsi Kepri.

              "Komunikasi  ini  untuk  memastikan  bahwa  hotel  tempat  penampungan  46  CPMI  tersebut
              direkomendasikan sebagai salah satu tempat isolasi atau karantina sesuai protokol kesehatan,"
              katanya, seraya memastikan tim telah berkoordinasi dengan Kepolisian, Disnaker Batam dan
              BP2MI.

              Sementara  itu,  Watratan  menambahkan,  selaku  penegak  hukum  ketenagakerjaan,  pihaknya
              akan menindaklanjuti kasus ini sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.

              “Sidak ini merupakan respons cepat Kemnaker atas pengaduan masyarakat mengenai indikasi
              adanya calon pekerja migran yang akan ditempatkan ke Singapura yang ditampung di lokasi
              hotel berbeda di Batam," ujarnya, yang didampingi Subkordinator, Rizky Nasution.

              Sementara Kepala UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Batam, Sudianto, mengatakan bahwa
              satu CPMI tak berdokumen telah dimintai keterangan di kantornya usai sidak.

              "Setelah ini, CPMI bernama Ruwanti (41) tersebut, akan segera dipulangkan ke daerah asalnya
              di Banyumas, Jawa Tengah," katanya.























                                                           187
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193