Page 240 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 240

KEMNAKER SIDAK TEMPAT KARANTINA KEBERANGKATAN 46 CPMI DI BATAM

              Pengawas Ketenagakerjaan, Ditjen Binwasnaker dan K3 bersama Tim Satgas Pelindungan PMI,
              Ditjen Binapenta dan PKK, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan inspeksi mendadak (sidak)
              ke beberapa hotel yang menjadi tempat isolasi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), di Kota
              Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (16/8).

              Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan
              bersama Tim Satgas PMI Ditjen Binapenta dan PKK untuk melakukan Sidak di Batam. Dalam
              Sidak tim gabungan yang dipimpin oleh Koordinator Norma Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja,
              Hubungan Kerja, dan Kebebasan Berserikat, FX Watratan, menemukan 46 CPMI yang ditampung
              di Hotel Penuin Batam, Hotel Redlink, dan De Merlion Hotel.

              Di  Hotel Penuin  ditemukan  45  CPMI  memiliki  dokumen  dan  1  CPMI  tidak  memiliki  dokumen
              lengkap. Ke-46 CPMI yang seluruhnya perempuan tersebut diduga akan diberangkatkan bekerja
              ke negara Singapura. "Saat ini Tim masih mendalami dokumen yang dimiliki 45 CPMI tersebut,"
              kata Direktur Binariksa Kemnaker, Yuli Adiratna melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker di
              Jakarta.

              Yuli  Adiratna  menjelaskan  ke-45  CPMI  tersebut  diduga  diberangkatkan  oleh  beberapa
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Salah satunya diduga dilakukan oleh
              PT CKS yang berlokasi di Malang, yang akan memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura. "Menurut
              informasi, dokumennya ada, tapi kita akan dalami apakah sesuai regulasi atau tidak," lanjut Yuli
              Adiratna.

              Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam, Kemnaker menduga modus operandi
              yang  dilakukan  yakni  dengan  cara  "mengoplos"  (mencampur)  CPMI  prosedural  (memiliki
              dokumen) dengan nonprosedural (tak berdokumen).

              Selanjutnya,  Yuli  Adiratna  menegaskan  pihaknya  pun  akan  mendalami  P3MI  yang
              bertanggungjawab menempatkan 45 CPMI yang dikarantina di beberapa hotel di kota Batam
              dan satu CPMI yang diduga ditempatkan secara non procedural.

              Yuli Adiratna menambahkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Pemda Kepri, Disnaker
              Kota Batam, dan BP2MI Kota Batam untuk memastikan apakah 46 CPMI tersebut sudah tercatat
              dalam  Sistem  Komputerisasi  Tenaga  Kerja  Luar  Negeri  (SISKOTKLN).  Tim  juga  melakukan
              komunikasi dengan Satgas COVID-19 di Kota Batam dan Provinsi Kepri.

              "Komunikasi  ini  untuk  memastikan  bahwa  hotel  tempat  penampungan  46  CPMI  tersebut
              direkomendasikan sebagai salah satu tempat isolasi atau karantina sesuai protokol kesehatan,"
              katanya seraya memastikan Tim telah berkoordinasi dengan Kepolisian, Disnaker Batam dan
              BP2MI.

              Koordinator Penempatan Hubungan Kerja dan Kebebasan Berserikat Dit. Binareksa Kemnaker,
              FX.  Watratan,  menambahkan  selaku  penegak  hukum  ketenagakerjaan,  pihaknya  akan
              menindaklanjuti  kasus  ini  sesuai  ketentuan  Undang-Undang  Nomor  18  Tahun  2017  tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.
              "Sidak ini merupakan respons cepat Kemnaker atas pengaduan masyarakat mengenai indikasi
              adanya calon pekerja migran yang akan ditempatkan ke Singapura yang ditampung di lokasi
              hotel berbeda di Batam," ujar FX Watratan didampingi Subkordinator Rizky Nasution.
              Sementara Kepala UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Batam, Sudianto, mengatakan bahwa
              satu CPMI tak berdokumen telah dimintai keterangan di kantornya usai sidak. "Setelah ini, CPMI
              bernama Ruwanti (41) tersebut, akan segera dipulangkan ke daerah asalnya di Banyumas, Jawa
              Tengah," katanya. [hhw]

                                                           239
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245