Page 347 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 347

Ringkasan

              Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan aturan mengenai hubungan kerja di masa pandemi
              COVID-19. Khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Aturan
              tersebut  tertuang  dalam  Keputusan  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  (Kepmenaker)  Nomor  104
              Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi Corona Virus
              Disease  2019  (COVID-19).  "Kepmenaker  ini  adalah  sebagai  wujud  respons  Kementerian
              Ketenagakerjaan  terhadap  adanya  dampak pandemi  COVID-19 dalam hubungan  kerja,"  kata
              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).



              CEK! ATURAN SOAL WFH/WFO, UPAH, HINGGA PHK

              Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan aturan mengenai hubungan kerja di masa pandemi
              COVID-19. Khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

              Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI (Kepmenaker) Nomor
              104 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi Corona
              Virus Disease 2019 (COVID-19).

              "Kepmenaker ini adalah sebagai wujud respons Kementerian Ketenagakerjaan terhadap adanya
              dampak pandemi COVID-19 dalam hubungan kerja," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah
              dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).
              Ida  menilai  pandemi  sebagai  masalah  bersama  baik  bagi  pemerintah,  pengusaha,  maupun
              pekerja/buruh. Untuk itu, menurutnya penanganan dampak pandemi membutuhkan komitmen
              dan kerja sama dari semua pihak.

              "Oleh karena itu, dalam Kepmenaker ini kita ingin menekankan pentingnya dialog sosial. Karena
              kita ingin semua pihak benar-benar terlindungi dari dampak pandemi ini," ujarnya.

              Sementara  itu,  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial
              Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri mengatakan Kepmenaker No.104 Tahun 2021 mencakup
              3 hal.

              Pertama, pelaksanaan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan bekerja di
              kantor/tempat  kerja  atau  Work  From  Office  (WFO).  Kedua,  pelaksanaan  upah  dan  hak-hak
              pekerja lainnya.

              "Dalam Kepmenaker tersebut, kita sampaikan acuan atau pedoman bagi pengusaha dan pekerja
              yaitu pengusaha yang memberlakukan sistem kerja WFH tetap wajib membayar upah," jelas
              Putri.

              Lebih lanjut, ia menyebutkan terkait WFO harus diatur persentase pekerja yang bekerja secara
              WFO, serta pengaturan shifting atau pembagian waktu kerja dan hari kerja dalam satu bulan
              secara bergiliran.

              "Jam kerja juga diatur dengan sebaik-baiknya dengan mengutamakan mereka yang sehat. Bagi
              ibu hamil atau rentan sakit agar bekerja dari rumah saja," tambahnya.

              Tak  hanya  itu,  lanjutnya,  Kepmenaker  No.  104  Tahun  2021  juga  menjelaskan  tentang
              perusahaan  yang  terpaksa  merumahkan  pekerja  karena  dampak  pandemi  COVID-19.  Dalam
              pedoman tersebut, diatur bahwa pekerja/buruh tetap berhak atas gaji/upah saat dirumahkan.




                                                           346
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352