Page 140 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 140

Ringkasan

              Kepala  Disnakertrans,  Aria  Nugrahadi,  memberikan  data  terbaru  terkait  pekerja  yang  masih
              dirumahkan  akibat  COVID-19.  Aria  menyebut  ada  3.000  orang  masih  dirumahkan.  Jumlah
              tersebut, mayoritas dari sektor pariwisata.



              DISNAKERTRANS DIY: 3.000 PEKERJA MASIH DIRUMAHKAN DAN 200 KENA PHK

              Kepala  Disnakertrans,  Aria  Nugrahadi,  memberikan  data  terbaru  terkait  pekerja  yang  masih
              dirumahkan  akibat  COVID-19.  Aria  menyebut  ada  3.000  orang  masih  dirumahkan.  Jumlah
              tersebut,  mayoritas  dari  sektor  pariwisata.  "Dirumahkan  sekitar  3,000  pekerja  tetapi  hasil
              evaluasi Rabu kemarin," kata Aria ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (9/9).

              Aria  mengatakan,  tingginya  jumlah  pekerja  masih  dirumahkan  tidak  terlepas  dari  kebijakan
              PPKM.  Industri  wisata  banyak  yang  diliburkan.  Tetapi,  Aria  memastikan  perlahan  sejumlah
              perusahaan mulai mempekerjakan karyawannya lagi seiring penurunan level PPKM di DIY ke
              level 3.

              "Sudah ada dinamika beberapa perusahaan itu sudah mulai memperkerjakan kembali seiring
              dengan level PPKM yang turun dan beberapa perusahaan sudah mulai operasional 100 persen,"
              katanya.

              "Kita  evaluasi  sifatnya  dirumahkan  sudah  ada  tren  penurunan  walaupun  tidak  signifikan,"
              bebernya.

              Sementara jumlah pekerja yang di-PHK di DIY catatannya mencapai 200-an orang. Sama dengan
              pekerja yang dirumahkan, mereka bekerja di sektor pariwisata. "Sekitar 200-an di-PHK. Utama
              sektor pariwisata. Ada hotel, biro perjalanan, ada resto," kata Aria.

              Para pekerja kurang beruntung itu menurutnya telah mendapatkan bantuan baik skema Bantuan
              Subsidi  Upah  (BSU)  melalui  BPJS  Ketenagakerjaan  maupun  bantuan  dari  Dinsos  bagi  yang
              terdata  di  Data  Terpadu  Kesejahteraan  Sosial  (DTKS).  "Bantuan  ada  BSU  mekanisme  ikut
              program BPJS Ketenagakerjaan, ada BSU. Yang lain terkait bansos yang ada DTKS ada di dinas
              sosial itu," ujarnya.

              Aria mengatakan, kondisi perusahaan sektor industri non pariwisata kini sudah jauh lebih baik.
              Pasalnya,  beberapa perusahaan  yang  memenuhi  syarat  sudah  bisa  uji  coba  operasional  100
              persen.

              'Uji coba operasionalisasi 100 persen itu ada 4 hal dimonev yang pertama prokesnya, yang kedua
              penerapan aplikasi peduli lindungi. Ketiga luasan vaksinasi jangkauan vaksinasi karena yang bisa
              memulai itu yang sudah 90 persen pekerjanya vaksin," katanya.

              Lalu keempat, perusahaan juga harus mengantongi Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri
              (IOMKI) agar bisa melaksanakan uji coba 100 persen itu. "Secara umum di Yogya semua sudah
              memulai kriteria," katanya.

              Sejauh  ini,  tidak  ada  perusahaan  yang  sampai  kolaps.  Kalaupun  ada,  hanya  1-2  dan  telah
              mengalami  permasalahan  sebelum  pandemi.  "Ada  tapi  jumlah  sekitar  1-2  dan  relatif  tidak
              berkaitan pandemi karena sudah ada permasalahan sebelumnya," tutup Aria.





                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145