Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 61

PEMERINTAH AKAN MENYUSUN POLA KERJA DENGAN SISTEM "SHIFT"

              JAKARTA - Sebagai tindak lanjut arahan Ketua Gugus Tugas Covid-19 terkait sistem kerja shift
              untuk  mengurangi  penumpukan  calon  penumpang  di  stasiun  kereta.  Pemerintah  telah
              mengadakan  rapat  dengan  para  Deputi  dan  rapat  koordinasi  yang  dihadiri  perwakilan  dari
              Kementerian     Koordinator   Pembangunan      Manusia    dan    Kebudayaan,    Kementerian
              Ketenagakerjaan,  Kementerian  BUMN,  Kementerian  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan
              Reformasi Birokrasi dan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB).

              "Beberapa hasil dari rapat tersebut. Pertama, pada prinsipnya kami sepakat untuk menyiapkan
              sistem  kerja  shift,"  kata  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi
              (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Kamis (11/6).

              Menteri Tjahjo pun kemudian memaparkan sistem kerja shift yang akan diberlakukan. Untuk
              shift pertama, waktu kerjanya dari jam 07.30 sampai dengan pukul 15.00. Sementara untuk
              shift kedua, dari jam 10.00 sampai dengan 17.30. Bila disetujui, sistem kerja shift akan diatur
              secara terpisah.

              "Untuk pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan Surat Edaran Menpan RB. Sementara
              untuk pegawai BUMN dengan Surat Edaran Menteri BUMN. Untuk pegawai swasta dengan Surat
              Edaran Menteri Ketenagakerjaan," kata dia.

              Namun, lanjut Tjahjo, sebelum diterbitkan dan diberlakukannya surat edaran tentang sistem
              kerja shift, perlu dilakukan survei dan simulasi yang lebih cermat. Simulasi dan survei ini untuk
              memastikan  kebijakan  yang  akan  dituangkan  dalam  surat  edaran  akan  benar-benar  efektif
              memecahkan masalah yang ada, yaitu mengurangi penumpukan calon penumpang.

              "Data sementara yang diperoleh dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menunjukkan bahwa
              penumpang KA dari unsur pegawai ASN, TNI, dan Polri jumlahnya sangat sedikit," katanya.

              Selain itu, kata dia, PT KAI juga akan melakukan survei yang lebih cermat tentang proporsi
              jumlah penumpang berdasarkan pekerjaan, baik itu ASN, TNI, Polri, BUMN, atau swasta. Tidak
              hanya  itu,  para  Sekjen  dan  Sestama  lembaga  dan  kementerian  akan  diminta  data  tentang
              jumlah pegawai yang bekerja berdasarkan sistem work from office setiap harinya.

              "Hasil rapat lain, alternatif kebijakan yang bisa diambil pertama, pemberlakuan shift untuk ASN,
              BUMN, dan swasta, pemberlakuan shift hanya untuk swasta saja, karena pegawai ASN yang
              naik kereta api sangat sedikit, memberlakukan shift Senin sampai Jumat, pemberlakuan shift
              Senin dan Jumat saja, atau kombinasi dari beberapa alternatif di atas. Misalnya, shift untuk
              seluruh jenis pegawai namun hanya untuk hari Senin saja. Kami juga mengusulkan kebijakan
              tersebut diberlakukan untuk daerah yang memberlakukan PSBB atau status merah menurut
              Gugus Tugas Covid-19," kata Tjahjo. ags/N-3.



















                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66