Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 77
Karena itu, Budi mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk Asosiasi Perusahaan Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (APJATI), saling bergandengan tangan. Misalnya, bersinergi
menciptakan lapangan pekerjaan berbasis di perdesaan.
"Saya kira negara akan kuat apabila masyarakat mendapat kesempatan kerja baik di dalam atau
di luar negeri," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (11/6).
Budi menilai, ada keuntungan yang bisa diperoleh dari pekerja migran Indonesia (PMI) di luar
negeri. Selain devisa bagi negara, juga transfer ilmu.
"Jadi, bisa menstranfer ilmu yang mereka dapat dari negara penempatan selama bekerja. Sudah
saatnya pemerintah mendorong swata untuk membuat terebosan-terobosan," ucapnya.
Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Apjati Ayub Basalamah dan Sekjen Kausar Tanjung,
Budi secara khusus memberi masukan.
Ia mengingatkan, modernisasi tatakelola penempatan PMI harus berbasis IT. Jika tidak, akan
kalah bersaing dengan negara lain. Baik dari sisi kualitas, kompetensi, kecepatan dan kepastian
penempatan.
Sementara itu, Ayub dalam pertemuan menuturkan, pihakmya siap membimbing agar PMI dapat
benar-benar menjadi duta wisata di dalam negeri. Hal tersebut sesuai dengan anjuran Menteri
Tenaga Kerja Ida Fauziyah.
Ayub juga mengatakan, dengan penempatan PMI yang memiliki kemampuan dan kompetensi
yang baik, perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri juga akan lebih maksimal.
"Apjati bersama BP2MI akan terus membuka peluang pasar kerja internasional bagi PMI.
Diharapkan, melalui sinergitas dengan pemerintah ini, pemasukan devisa akan meningkat dan
ekonomi di perdesaan juga semakin menggeliat," katanya.
Dalam pertemuan disepakati tindaklanjut kerja sama dua belah pihak, demi mewujudkan
program satu juta PMI yang berkompetensi siap bekerja keluar negeri.
(gir/jpnn) Yuk, Simak Juga Video ini!.
76