Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2019
P. 39
"Setelah data identitas diri Ranti ditemukan, kemudian pihak KBRI Qatar
menyampaikan aduan ke Imigrasi Qatar," ujar Juwarih.
Juwarih menambahkan, pihaknya mengapresiasi kinerja dari Tim Perlindungan WNI
KBRI di Doha, Qatar yang sudah merespons dengan cepat pengaduannya.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja dari Tim Perlindungan WNI KBRI Qatar yang
langsung tanggap dan respons terhadap aduan kami, sehingga dalam waktu cepat
mendapatkan hasil," katanya.
Sebelumnya SBMI Cabang Kabupaten Indramayu mendapatkan aduan adanya TKI
yang sudah 13 tahun lamanya tidak bisa pulang dan tertahan di Qatar, karena tak
mendapatkan gaji selama bekerja.
"Kami mendapatkan aduan dari keluarga TKW Ranti, karena sudah 13 tahun tidak
bisa pulang," katanya.
Keterangan pihak keluarga kata Juwarih, Ranti merupakan TKW yang berasal dari
Desa Purwajaya, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu.
Juwarih mengatakan Ranti bekerja sebagai TKW di Qatar direkrut oleh sponsor
bernama Pendi, warga Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Pada 28 April 2006, Ranti
diberangkatkan ke Qatar oleh PT Irfan Jaya Saputra.
"Padahal pada saat itu menurut keluarga, Ranti masih berumur 16 tahun dan baru
lulus sekolah menengah pertama, namun kata sponsor sudah bisa untuk bekerja ke
luar negeri," ujarnya pula.
Ranti, lanjut Juwarih, di Qatar bekerja pada keluarga Barki Baddah M.M Al-Hajri dan
istrinya bernama Sedra, berdomisili di New Rayyan, Doha, Qatar.
Selama 13 tahun lebih, Ranti baru dua kali mengabari keluarga dengan berkirim
surat yaitu pada tahun 2008 serta 2009 dan selama bekerja di sana tidak
mendapatkan gaji.
"Setelah itu tidak ada kabarnya lagi, sampai sekarang, makanya keluarga mengadu
kepada kami," ujarnya pula.
Pewarta: Khaerul Izan Editor: Budisantoso Budiman COPYRIGHT (c)2019 .
Page 38 of 171.