Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 21
Judul Awak Kapal Asal Indonesia Tewas Disiksa
Nama Media Koran Tempo
Newstrend Kasus Penyiksaan ABK Lu Huang Yu
Halaman/URL Pg31
Jurnalis DIKO OKTARA
Tanggal 2020-07-10 05:22:00
Ukuran 244x201mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 157.819.200
News Value Rp 789.096.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Aris Budiman (Kapolda Kepulauan Riau) Hasil visum sudah keluar, hasilnya jelas ada
penganiayaan
negative - Ali (ABK) Ya, kami sering dipukul
negative - Jeremi (ABK) Perlakuan mereka kasar, kami dipukul dan ditekan
negative - Moh Abdi Su-hufan (Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch Indonesia)
Rekrutmen bermasalah dan yang diberangkatkan tak memiliki kompetensi
positive - Aris Budiman (Kapolda Kepulauan Riau) Sekarang sudah mengalir ke Sekretariat
Negara. Nantinya semua penempatan PMI (pekerja migran Indonesia) memakai SP3MI
Ringkasan
Jazad Hasan Afriadi sempat ditempatkan di ruang pendingin selama 15 hari. Anak buah kapal
asal Indonesia kembali meninggal di atas kapal berbendei'a asing. Kali ini kejadian nahas itu
menimpa ABK bernama Hasan Afriadi, 20 tahun, yang meninggal di atas kapal Lu HuangYuan
Yu 118 setelah mengalami penyiksaan dari kapten kapal. Ia meninggal pada 20 Juni lalu dan
disimpan dalam lemari pendingin yang berada di kapal berbendera Cina itu.
AWAK KAPAL ASAL INDONESIA TEWAS DISIKSA
Jazad Hasan Afriadi sempat ditempatkan di ruang pendingin selama 15 hari.
Diko Oktara- diko.oktara@tempo.co.id
Anak buah kapal asal Indonesia kembali meninggal di atas kapal berbendei'a asing. Kali ini
kejadian nahas itu menimpa ABK bernama Hasan Afriadi, 20 tahun, yang meninggal di atas
kapal Lu HuangYuan Yu 118 setelah mengalami penyiksaan dari kapten kapal. Ia meninggal
pada 20 Juni lalu dan disimpan dalam lemari pendingin yang berada di kapal berbendera Cina
itu.
Kepolisian' Daerah Kepulauan Riau sudah mendapatkan hasil visum sementara korban. Kapolda
Kepulauan Riau Inspektur Jenderal Aris Budiman mengatakan hasil visum menunjukkan korban
20