Page 179 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 179

POLEMIK RUU CIPTAKER: MENGACU UMP, UPAH BURUH TERANCAM TURUN
               Title
                               DRASTIS
               Media Name      jawapos.com

                               https://www.jawapos.com/nasional/17/02/2020/polemik-ruu-ciptaker-mengacu-
               Page/URL
                               ump-upah-buruh-terancam-turun-drastis/
               Journalist      Ilham Safutra
               Article Type    News

               Pub. Date       2020-02-17

               Newstrend       OMNIBUS LAW
               Size/Color      1 / Color

               Category &      Corporate / Ditjen Binapenta / Positive
               Sentiment

               Summary

               Draf  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  yang  diinisiasi  pemerintah  sudah
               diserahkan ke DPR. Bersamaan dengan itu pula, naskah RUU tersebut beredar luas ke publik. Polemik
               mencuat. Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak
               omnibus law tersebut.

               Presiden  KSPI  Said  Iqbal  menyampaikan,  pihaknya  tidak  mau  duduk  bersama  pemerintah  untuk
               membahas  regulasi  tersebut.  Alasannya,  RUU  Ciptaker,  khususnya  terkait  dengan  klaster
               ketenagakerjaan,  sangat  merugikan  pekerja.  ''Kami  tidak  bertanggung  jawab  atas  satu  pasal  pun
               dalam RUU ini,'' kata Said Iqbal kepada wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, kemarin
               (16/2).

               Quote

               Saya kira memang harus keluar di publik
               -- Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI

               POLEMIK RUU CIPTAKER: MENGACU UMP, UPAH BURUH TERANCAM TURUN DRASTIS

               Draf  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  yang  diinisiasi  pemerintah  sudah
               diserahkan ke DPR. Bersamaan dengan itu pula, naskah RUU tersebut beredar luas ke publik. Polemik
               mencuat. Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak
               omnibus law tersebut.

               Presiden  KSPI  Said  Iqbal  menyampaikan,  pihaknya  tidak  mau  duduk  bersama  pemerintah  untuk
               membahas  regulasi  tersebut.  Alasannya,  RUU  Ciptaker,  khususnya  terkait  dengan  klaster
               ketenagakerjaan,  sangat  merugikan  pekerja.  ''Kami  tidak  bertanggung  jawab  atas  satu  pasal  pun
               dalam RUU ini,'' kata Said Iqbal kepada wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, kemarin
               (16/2).

               Said Iqbal menyebut sembilan alasan yang memicu penolakan pada omnibus law RUU Ciptaker. Di
               antaranya, hilangnya upah minimum yang diganti per satuan waktu. ''Ketika upah dibayarkan per jam,
               otomatis upah minimum hilang,'' jelasnya. Dalam RUU Ciptaker, upah minimum hanya didasarkan
               pada  upah  minimum  provinsi  (UMP).  Artinya,  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dan  upah
               minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) akan hilang. Padahal, UMP tidak dibutuhkan karena upah
               pekerja di kabupaten/kota mengacu pada UMK.
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184