Page 180 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 180

Dia memberikan contoh Provinsi Jawa Barat (Jabar). UMP Jabar 2020 sebesar Rp 1,81 juta. Angka
               tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan UMK di semua kabupaten/kota di Jawa Barat.
               Kabupaten Karawang, misalnya. UMK 2020 Karawang mencapai Rp 4.594.324. Lalu, Kota Bekasi Rp
               4.589.708  dan  Kabupaten  Bekasi  Rp  4.498.961.  ''Jika  yang  berlaku  hanya  UMP,  upah  pekerja  di
               kabupaten/kota di Jabar akan turun drastis,'' ujarnya.

               Penolakan  lain  berkaitan  dengan  longgarnya  aturan  pengusaha  melakukan  pemutusan  hubungan
               kerja (PHK) kepada buruh. Dalam draf omnibus law RUU Cipta Kerja, poin tentang PHK diatur dalam
               pasal 150--152. Dalam pasal (1) disebutkan, pemutusan hubungan kerja dilaksanakan berdasarkan
               kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh. Bandingkan dengan UU Nomor 13 Tahun 2003
               tentang  Ketenagakerjaan.  Dalam  pasal  151  disebutkan,  pengusaha,  pekerja/buruh,  serikat
               pekerja/serikat buruh, dan pemerintah dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi
               pemutusan  hubungan  kerja.  ''Jadi  jelas  sekali,  aturan  PHK  di  UU  Ketenagakerjaan  sangat  ketat.
               Sedangkan RUU Ciptaker sangat mudah mengobral PHK,'' jelas Iqbal.

               Pihaknya  juga menyoroti hilangnya  pesangon  korban  PHK, outsourcing yang dibebaskan,  pegawai
               kontrak seumur hidup, waktu kerja yang eksploitatif, tenaga kerja asing (TKA) unskill yang berpotensi
               bebas masuk Indonesia, hilangnya jaminan sosial, dan hilangnya sanksi pidana bagi pengusaha yang
               tidak memenuhi hak pekerja.

               Ketua  Departemen  Komunikasi  dan  Media  KSPI  Kahar  S.  Cahyono  menambahkan,  hukum
               ketenagakerjaan harus mengandung tiga prinsip. Yaitu, kepastian pekerjaan (job security), kepastian
               pendapatan (salary security), dan kepastian jaminan sosial (social security). Namun, dalam RUU Cipta
               Kerja,  tiga  unsur  tersebut  sama  sekali  tidak  tecermin.  ''Tidak  ada  kepastian  kerja,  kepastian
               pendapatan, dan jaminan sosial atas pekerja,'' paparnya.
               KSPI akan mengawal ketat pembahasan RUU Ciptaker. Bahkan, mereka mengancam untuk melakukan
               demonstrasi yang lebih besar daripada aksi 20 Januari lalu. ''Kami akan datang ke gedung DPR secara
               bergelombang dari seluruh daerah. Bukan tidak mungkin buruh akan menghentikan produksi sampai
               DPR menghentikan pembahasan,'' ancamnya.

               Terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak mempersoalkan polemik di masyarakat terkait dengan
               omnibus law yang dinilai merugikan tenaga kerja. ''Saya kira memang harus keluar di publik,'' katanya
               di sela kunjungan kerja di kompleks Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama kemarin.

               Ma'ruf  menyatakan,  draf  RUU  Ciptaker  memang  sebaiknya  dibuka  untuk  publik.  Dengan  begitu,
               masyarakat bisa ikut menanggapi dan terlibat dalam pembahasan di DPR. Dia menegaskan bahwa
               pembahasan akan terbuka.

               Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berharap prinsip-prinsip dalam RUU Ciptaker bisa
               dipahami  masyarakat.  Bukan  hanya  soal  teknis.  Dia  mengatakan,  ketentuan  prinsip  dalam  RUU
               Ciptaker adalah mempermudah usaha di Indonesia. Kemudian, menghilangkan birokrasi yang rumit.
               ''Aturan-aturan  yang  selama  ini  menghambat  harus  kita  hilangkan.  Jadi,  dalam  rangka  perbaikan.
               Intinya (RUU Ciptaker, Red) perbaikan,'' jelasnya.
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185