Page 185 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 185
Title BURUH TOLAK OMNIBUS LAW, KEPALA BKPM: PASTI ADA SOLUSI
Media Name tempo.co
https://bisnis.tempo.co/read/1308626/buruh-tolak-omnibus-law-kepala-bkpm-pasti-
Page/URL
ada-solusi
Journalist FAJAR PEBRIANTO
Article Type News
Pub. Date 2020-02-17
Newstrend OMNIBUS LAW
Size/Color 1 / Color
Category & Corporate / Ditjen Binapenta / Positive
Sentiment
Summary
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai penolakan kelompok
buruh terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja merupakan bagian dari
dinamika publik. Menurut dia, pemerintah pasti akan memberi kesempatan kepada publik dan buruh
untuk memberi masukan terhadap RUU Cipta Kerja ini.
"Pasti ada solusi," kata Bahlil saat ditemui usai acara Indonesia Economic and Investment Outlook
2020 di Kantor BKPM, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.
Quote
Pasti ada solusi
-- Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
BURUH TOLAK OMNIBUS LAW, KEPALA BKPM: PASTI ADA SOLUSI
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai penolakan kelompok
buruh terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja merupakan bagian dari
dinamika publik. Menurut dia, pemerintah pasti akan memberi kesempatan kepada publik dan buruh
untuk memberi masukan terhadap RUU Cipta Kerja ini.
"Pasti ada solusi," kata Bahlil saat ditemui usai acara Indonesia Economic and Investment Outlook
2020 di Kantor BKPM, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.
Selain itu, Bahlil juga mengingatkan bahwa investasi membutuhkan lapangan kerja, begitu pula
sebaliknya. "Tenaga kerja butuh investasi, keduanya tidak bisa dipisahkan, tinggal dicari titik temu
untuk mencari kebaikan," kata dia.
Sejak 12 Februari 2020, pemerintah telah menyerahkan draf RUU Cipta Kerja ke DPR. Bersamaan
dengan itu, serikat buruh menolak sejumlah pasal dalam beleid ini. Bahkan, serikat buruh pun menolak
terlibat dalam tim pembahas Omnibus Law yang dibentuk pemerintah.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal pun menyatakan kegeramannya pada
draf RUU ini. Dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Ahad kemarin, Iqbal
sampai menyebut para perancang RUU ini tidak memiliki otak.
Sebab, Iqbal menilai tidak ada job security atau kepastian kerja dalam RUU Cipta Kerja ini. Salah
satunya karena RUU ini membuat praktik kerja outsourcing bisa dilakukan secara bebas tanpa batas