Page 206 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 206

SOAL OMNIBUS LAW, FAHRI HAMZAH: ENGGAK PERLU REPOT, KITA TAK BIASA
               Title
                              BIKIN BEGINI
               Media Name  kompas.com

                              https://nasional.kompas.com/read/2020/02/17/18023141/soal-omnibus-law-fahri-
               Page/URL
                              hamzah-enggak-perlu-repot-kita-tak-biasa-bikin-begini
               Journalist     Fitria Chusna Farisa
               Article Type   News

               Pub. Date      2020-02-17

               Newstrend      OMNIBUS LAW
               Size/Color     1 / Color

               Category &     Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Negative
               Sentiment

               Summary

               Mantan  Wakil  Ketua  DPR,  Fahri  Hamzah  menilai,  seharusnya  pemerintah  tak  perlu  repot-repot
               menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.
               Ia tak sepakat adanya omnibus law semacam itu. Fahri menilai, keberadaan Omnibus Law Cipta Kerja
               rentan dipersoalkan publik. Apalagi, jika aturan tersebut dinilai tak mewakili kepentingan buruh.

               Quote
               Enggak perlu repot, kita enggak biasa bikin begini-begini, nanti jadi kacau

               -- Fahri Hamzah, Mantan Wakil Ketua DPR

               SOAL OMNIBUS LAW, FAHRI HAMZAH: ENGGAK PERLU REPOT, KITA TAK BIASA BIKIN BEGINI
               Mantan  Wakil  Ketua  DPR,  Fahri  Hamzah  menilai,  seharusnya  pemerintah  tak  perlu  repot-repot
               menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.

               Ia tak sepakat adanya omnibus law semacam itu.
               "Enggak  perlu  repot,  kita  enggak  biasa  bikin  begini-begini,  nanti  jadi  kacau,"  kata  Fahri  selepas
               mengikuti diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

               Fahri menilai, keberadaan Omnibus Law Cipta Kerja rentan dipersoalkan publik. Apalagi, jika aturan
               tersebut dinilai tak mewakili kepentingan buruh.

               Bahkan, bukan tidak mungkin jika di tengah jalan aturan ini digugat ke Mahkamah Konstitusi dan
               hakim MK memutuskan bahwa Omnibus Law Cipta Kerja bertentangan dengan konstitusi.
               Jika  hal  itu  terjadi,  justru  akan  mengacaukan  peraturan-peraturan  lainnya  yang  termaktub  dalam
               Omnibus Law Cipta Kerja.

               "Daripada itu diikat dalam undang-undang nanti di tengah jalan undang-undang harus disinkronisasi
               dengan yang lain, di tengah jalan nanti di-judicial review di MK, misalnya hakimnya menjatuhkan,
               mematahkan, maka semua aturan lain jadi kacau," ujar dia.

               Fahri berpendapat, demokrasi dan aturan yang ada di Indonesia untuk saat ini sudah cukup.
               Oleh  karenanya,  alih-alih  menyusun  omnibus  law  ini,  ia  menilai  akan  lebih  baik  jika  presiden
               menggunakan kewenangannya untuk menyelesaikan persoalan regulasi dalam hal cipta kerja.
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211