Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 24

Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 dan Lu Huang Yuan Yu 117 ditangkapa karena dicurigai melakukan
              penyiksaan kepada para pekerja migran Indonesia.



              MAYAT ABK WNI DITEMUKAN DALAM FREEZER DI KAPAL IKAN CHINA, DIDUGA
              KORBAN TINDAK KEKERASAN
              , BATAM  - Dua kapal ikan berbendera  China  ditangkap tim gabungan dari Lanal  Batam  ,
              Bakamla, dan Polairud Polda Kepri di perairan  Kepulauan Riau  , Rabu (8/7/2020).

              Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 dan Lu Huang Yuan Yu 117 ditangkapa karena dicurigai melakukan
              penyiksaan kepada para pekerja migran Indonesia.

              Komandan  Pangkalan  Utama  TNI  Angkatan  Laut  (Danlantamal)  IV  Laksamana  Pertama  (P)
              Indarto Budiarto mengatakan, penangkapan kapal berbendera Chna tersebut dilakukan setelah
              aparat  mendapat  informasi  dari  salah  satu  keluarga  korban  Anak  Buah  Kapal  (ABK)  yang
              meninggal dunia.


              "Di mana di atas kapal tersebut dicurigai ada tindak kekerasan yang mengakibatkan meninggal
              dunia," ujarnya Indarto.

              "Sehingga kami kejar, hampir lepas saat pengejaran tadi dan sudah masuk perairan Singapura,"
              tambahnya.

              Informasi  yang  diperoleh,  di  dalam  kapal  tersebut  banyak  mempekerjakan  warga  negara
              Indonesia (WNI).

              Satu orang yang meninggal dunia ditemukan jenazahnya disimpan di peti pendingin (freezer)
              untuk mengawetkan ikan.

              Kapolda Kepri Irjen Pol Aries Budiman menjelaskan, berdasarkan pengalaman yang lalu-lalu,
              hampir sebagian besar WNI yang bekerja di kapal tangkap ikan milik negara asing mengalami
              perlakuan tidak manusiawi.

              Aries mengatakan alasan dua kapal berbendera  China  tersebut diamankan, dikarenakan Kapal
              Lu Huang Yu 117 menjadi tempat penganiayaan dan Kapal Lu Huang Yu 118 salah satu ABK
              kapal melaporkan kepada keluarga korban.

              "Sehingga  dugaan  kami  kenapa  dua  kapal  diamankan,  yang  pertama  satu  kapal  tempat
              penganiayaan kemudian kapal yang lain saksi dan warga negara kita menyampaikan bahwa di
              kapal itu ada mayat," jelas Aries.
              Aris menyatakan ABK yang merupakan WNI di atas kedua kapal tersebut merupakan korban
              Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal.

              Aris mengatakan dirinya mendapat informasi terkait ABK yang meninggal di atas kapal dan akan
              dilakukan penangkapan pada, Rabu (08/07/2020) sekira pukul 06.00 WIB.

              Kemudian  TNI  AL  dan  Bakamla  serta  pihak  keamanan  laut  lainnya  sudah  terlebih  dahulu
              mendapatkan informasi tersebut.

              "Informasi tersebut dari Kabinda dan pada Pukul 06.00 WIB itu saya perintahkan Ditpolairud
              untuk bergabung," ujarnya.

              Aris  menyebutkan  dalam  perbantuan  pengamanan  tersebut  pihak  juga  mengerahkan  satu
              helikopter dan satu peleton Brimob dari Polda Kepri.

                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29