Page 290 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 290

KEMENAKER SIAP BUKA PENGIRIMAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA KE HONG
              KONG DAN TAIWAN

              Jakarta -  Kementerian Ketenagakerjaan (  Kemenaker  ) siap membuka kembali pengiriman
              Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara bertahap ke sejumlah negara tujuan.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan,  penempatan  PMI  ini  nantinya  akan
              dilakukan dengan menggunakan Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK), dimana penggunanya
              bukan perseorangan, namun lembaga berbadan hukum. "Jadi karena berbadan hukum maka
              perlindungan kepada  PMI  kita bisa lebih maksimal," ujar Ida Fauziyah dalam keterangannya,
              Rabu (8/7/2020).

              Ida mengatakan, dalam kasus Ety Binti Toyyib Anwar, PMI asal Majalengka, Jawa Barat yang
              bebas dari hukuman mati di Arab Saudi, dulu proses pengirimannya masih belum berbadan
              hukum, tapi end user-nya itu adalah perseorangan.

              Saat  ini,  Kemenaker  sedang  menyusun  protokol  untuk  penempatan  kembali  PMI.  Pihaknya
              sedang  berkoordinasi  dengan  Gugus  Tugas  Percepatan  Penanganan  Covid-19  dan  juga
              perwakilan Indonesia di negara tujuan menyangkut kesiapan negara penempatan.

              Dikatakan  politikus  PKB  ini,  permintaan    PMI    di  luar  negeri  masih  cukup  tinggi.  Bahkan,
              pemerintah  telah  menunda  pengiriman  hampir  34.000  calon  PMI  karena  semua  negara
              penempatan mengalami pandemi Covid-19.

              "Jadi kita tunda sementara dalam rangka memberikan perlindungan. Pasti akan kita cabut. Kita
              lagi  evaluasi,  terus  koordinasi  dengan  negara-negara  penempatan  dengan  perwakilan  kita,
              dengan Gugus Tugas. Kondisi di dalam negerinya aman, negara penempatan aman," katanya.

              Dikatakan Ida Fauziyah, saat ini ada dua negara yang menjadi tempat tujuan PMI, yakni Hong
              Kong  dan  Taiwan.  "Dua  negara  ini  sudah  dalam  proses  untuk  penempatan  kembali.  Masih
              dilakukan kajian serius. Prinsipnya kondisi aman di dalam negeri karena di Indonesia sendiri kan
              ada wilayah yang masih zona merah," tuturnya.

              Di sisi lain, keamanan di negara penempatan juga harus ada kesiapan. "Nanti kita akan buka
              secara bertahap. Jadi tidak semua negara. Kalau negaranya sudah siap, dalam negerinya sudah
              siap, kita akan buka. Prinsipnya kita tidak akan mempersulit karena prinsipnya adalah justru
              perlindungan," paparnya..




























                                                           289
   285   286   287   288   289   290   291