Page 285 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 285

Judul               Imigrasi Kendari Dilempari Kotoran Sapi
                 Nama Media          Haluan Padang

                 Newstrend           Kedatangan TKA Asal China
                 Halaman/URL         Pg13
                 Jurnalis            h
                 Tanggal             2020-07-08 09:05:56
                 Ukuran              161x204mmk
                 Warna               Hitam/Putih
                 AD Value            Rp 19.722.500
                 News Value          Rp 98.612.500
                 Kategori            Ditjen Binapenta
                 Layanan             Korporasi
                 Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Unjuk rasa tolak kedatangan tenaga kerja asing  (TKA) China  gelombang ketiga di Simpang
              Tiga  Bandara  Haluoleo,  Kendari,  Sulawesi  Tenggara  berlangsung    ricuh    ,  Selasa  petang
              (7/8/2020).



              IMIGRASI KENDARI DILEMPARI KOTORAN SAPI

              Puluhan  orang  yang  mengatasnamakan  Forum  Pemuda  dan  Mahasiswa  Kendari  kembali
              menggelar  demonstrasi  penolakan  kedatangan  tenaga  kerja  asing  (TKA)  China  di  Kantor
              Imigrasi Kelas IA Kendari, Selasa (7/ 7).

              Selain menggelar orasi dan membakar ban bekas di depan pintu masuk kantor, massa juga
              melemparkan kotoran sapi dan telur busuk ke halaman kantor Imigrasi.

              Koordinator aksi Awal Rafiul mengatakan aksi ini sebagai bentuk protes mereka terhadap Kantor
              Imigrasi Kelas IA Kendari. Pasalnya Imigras menurut Rafiul tidak transparan terkait kedatangan
              TKA  China  pada  dua  gelombang  sebelumnya.  "Kami  jelas  menolak  kedatangan  TKA  China
              karena kami anggap mereka tidak memenuhi syarat sebagai tenaga ahli," kata Rafiul.

              Apalagi menurutnya para TKA tersebut datang ke Sultra dengan mengantongi bisa kunjungan
              atau visa B211.

              Para  pekerja  ini  diketahui  bekerja  di  industri  pemurnian  nikel  di  Morosi  Kabupaten  Konawe
              sebagai tenaga ahli.

              Harusnya,  menurut  dia,  sebelum  datang  ke  Indonesia  dengan  status  tenaga  ahli,  harusnya
              mengantongi visa 312 atau visa kerja.

              "Jika menggunakan visa B211 maka ada kerugian bagi daerah dan kami anggap mereka ini
              semua ilegal," jelasnya.

              Ia juga mengaku aneh dengan sikap Imigrasi yang terkesan mengistimewakan para TKA ini.
              Sebab, sebulan setelah tiba di Indonesia, baru mendapatkan visa 312.

                                                           284
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290