Page 119 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 119
Title PETANI TEMBAKAU DAN CENGKEH BAKAL TERDAMPAK NAIKNYA HARGA ROKOK DI 2020
Media Name merdeka.com
Pub. Date 23 September 2019
https://www.merdeka.com/uang/petani-tembakau-dan-cengkeh-bakal-terdamp ak-
Page/URL
naiknya-harga-rokok-di-2020.html
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Merdeka.com - Keputusan pemerintah untuk menaikkan cukai rokok sebesar 23
persen di 2020 dinilai tidak adil terhadap golongan petani tembakau dan cengkeh.
Menurut Ketua DPP PKB bidang Ketenagakerjaan dan Migran, Dita Indah Sari, jika
tarif cukai yang terlalu tinggi, ini akan mematikan lapangan kerja mereka.
"Kita paham bahwa pemerintah butuh tambahan anggaran. Jadi, kenaikan yang
seperti dirapel ini karena tahun ini naik dua kali lipat sehingga membuat para
pekerja industri pengolahan tembakau tertekan," ucapnya dalam diskusi media
mengenai Masa Depan Industri Hasil Tembakau Pasca Kenaikan Cukai, Jakarta,
Senin (23/9).
Dita menjelaskan bahwa pemerintah harus memikirkan solusi jangka panjang
apabila terdapat pengurangan volume produksi rokok.
"Kalau mereka di PHK karena volume rokok berkurang, ini konsekuensi yang harus
dipikirkan oleh pemerintah akibat kenaikan cukai sebesar 23 persen. Para pekerja ini
rata-rata wanita dan low skill. Jika mereka di PHK, mereka tidak akan dapat
pekerjaan lagi," tuturnya.
Baginya, efek domino akan sangat besar bagi para petani dan pekerja di industri
rokok. Dirinya sangat menyetujui kebijakan pemerintah dalam menurunkan angka
konsumsi rokok, terutama pada anak di bawah umur. Namun, menaikkan tarif cukai
dan harga jual eceran menurutnya tidak efektif. Dengan begitu, dia menyatakan
bahwa Sri Mulyani harus mempertimbangkan kenaikan tarif cukai ini.
"Jangan industrinya yang dipermasalahkan karena itu dapur bagi jutaan orang yang
low skill. Harusnya pemerintah menyediakan tempat bebas rokok yang lebih
banyak," tuturnya.
Penting bagi pemerintah untuk melindungi para pekerja yang low skill. Dita juga
menuntut pemerintah untuk mengatur ulang tata niaga penjualan tembakau dengan
meniadakan broker sehingga petani akan lebih sejahtera.
"Perlu ada insentif untuk usaha menengah atau padat karya. Juga, adanya insentif
ekspor karena tembakau kita ini bagus. Ketika tembakau tersebut di ekspor, ada
tambahan pendapatan bagi para petani. Jadi tidak mematikan tenaga kerja,"
tandasnya.
Page 118 of 135.