Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 121
INVESTOR LEBIH PILIH VIETNAM DARIPADA INDONESIA, PEMERINTAH SALAHKAN HARI
Title
LIBUR KEBANYAKAN
Media Name harianjogja.com
Pub. Date 23 September 2019
https://news.harianjogja.com/read/2019/09/23/500/1019783/investor-lebi h-pilih-
Page/URL vietnam-daripada-indonesia-pemerintah-salahkan-hari-libur-keba nyakan
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Harianjogja.com, JAKARTA- Pemerintah menilai, banyaknya hari libur sebagai salah
satu penghambat iklim investasi di Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai, iklim tenaga kerja di Indonesia tidak
kompetitif. Ini menjadi salah satu alasan investor lebih memilih negara ASEAN lain
seperti Vietnam untuk berinvestasi ketimbang Indonesia.
Menaker menilai, jam kerja di Indonesia tidak kompetitif alias sedikit dibandingkan
negara-negara kawasan. Di Indonesia, buruh hanya bekerja 40 jam seminggu di
luar lembur.
Padahal, kata dia, rata-rata negara ASEAN bekerja 48 jam seminggu. Pendeknya
jam kerja ini juga belum menghitung hari libur yang disebutnya terlalu banyak.
"Yang paling sederhana, urusan hari libur saja kita ini tidak kompetitif, liburnya
banyak, libur melulu," ujarnya di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Menurut Menaker, minimnya jam kerja buruh membuat investasi di Indonesia tidak
efisien. Ini terlihat dari skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang lebih
tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lain.
Semakin tinggi ICOR, berarti investasi semakin tidak efisien. Sebagai contoh, jika
skor ICOR suatu negara 3, maka setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi nasional
membutuhan 3 persen pertumbuhan investasi.
"ICOR-nya kita 6,3, Vietnam 4,3. 6,3 sama 4,3 itu kita sudah tidak kompetitif,"
katanya.
Menaker menilai, ekosistem ketenagakerjaan Indonesia juga sangat kaku di samping
rendahnya produktivitas. Salah satunya masalah pemutusan hubungan kerja (PHK)
yang sangat mahal karena harus membayar pesangon yang besar.
Sumber : iNews.id
Page 120 of 135.