Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 128
Padahal, lanjut ia, karyawan setiap hari masuk kerja di pabrik yang berlokasi d di
Jalan Raya Tugu KM 9 Tambak Aji Ngaliyan Kota Semarang membutuhkan biaya
untuk transportasi.
"Kami juga khawatir kalau perusahaan nantinya tutup akan terkena PHK," ujarnya.
Menurut Ketua FSKMI Jateng, Aulia Hakim, kondisi perusahaan Asrindo Indty Raya
sudah kolaps sehingga pembayaran upah karyawan dicicil.
Pihak perusahaan juga menunggak membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan para
karyawan selama dua tahun senilai Rp 3 miliar lebih.
"Kondisi ini menimbulkan keresahan karyawan yang dihantui perasaan was was
akan terjadi PHK," ucap dia.
Untuk itu, lanjut Aulia, meminta kepada anggota DPRD Jateng mencarikan solusi
agar 500 karyawan PT Asrindo Indty Raya Semarang tidak kehilangan pekerjaan
akibat terkena PHK.
Berharap perusahaan garmen milik pengusaha Korea ini agar bisa kembali normal
beroperasi tidak sampai tutup yang merugikan karyawan.
"Namun, bila memang mau ditutup agar memberikan hak-hak PHK karyawan.
Jangan terkatung-katung seperti sekarang yang merugikan karyawan," kata dia.
Anggota DPRD Jateng dari Fraksi Partai Gerindra, Yudi Indras Wiendarto yang
menemui karyawan Asrindo Indty Raya, menyatakan akan bertemu dengan pihak
perusahaan untuk menyelasikan permasalahan.
"Rabu depan (25/9) kami bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng
dan Kota Semarang akan melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan," ujar
dia.
Page 127 of 135.