Page 102 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 102
Judul LAJU KONSUMSI TAK TERKEKANG
Nama Media Bisnis Indonesia
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL Pg11
Jurnalis DANY SAPUTRA
Tanggal 2021-11-19 03:59:00
Ukuran 254x292mmk
Warna Warna
AD Value Rp 222.250.000
News Value Rp 666.750.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Kenaikan upah minimum provinsi atau UMP 2022 yang relatif rendah bila dibandingkan dengan
kenaikan pada era prapandemi diperkirakan tidak akan menahan laju konsumsi masyarakat yang
terus tumbuh. Adapun, pemerintah menetapkan rata-rata kenaikan UMP 2022 sebesar 1,09%.
Peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan tahun ini sebesar 0,46%.
LAJU KONSUMSI TAK TERKEKANG
Kenaikan upah minimum provinsi atau UMP 2022 yang relatif rendah bila dibandingkan dengan
kenaikan pada era prapandemi diperkirakan tidak akan menahan laju konsumsi masyarakat yang
terus tumbuh.
Adapun, pemerintah menetapkan rata-rata kenaikan UMP 2022 sebesar 1,09%. Peningkatan
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan tahun ini sebesar 0,46%.
Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata kenaikan UMP pada 5 tahun terakhir, yaitu sekitar
8%-9%, upah minimum 2022 jauh lebih rendah.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan hal
tersebut tidak akan menahan konsumsi masyarakat.
'Tidak akan menahan konsumsi. Yang penting untuk pasar kerja saat ini adalah yang tahun lalu
dan tahun ini mengalami pengurangan jam kerja, bisa kembali kerja full hours," kata Amalia
kepada Bisnis, Kamis (18/11).
Amalia menambahkan konsumsi masyarakat tidak akan tertahan karena akhirnya masyarakat
yang pada tahun lalu dan tahun ini kehilangan pekerjaan, akan bisa kembali bekerja. Hal itu
diyakininya cukup mendorong daya beli masyarakat.
"Dua hal ini sudah sesuatu sekali untuk mendorong konsumsi karena pendapatan [income]
kembali normal," tuturnya.
101